EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan minat terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) melonjak signifikan di tengah sikap wait and see investor menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pekan ini.
Hal itu tercermin pada total penawaran masuk atau incoming bids yang tercatat naik menjadi Rp 35,87 triliun pada lelang 31 Oktober 2023 dari Rp 16,99 triliun pada lelang 17 Oktober 2023.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (1/11/2023), Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, meningkatnya likuiditas perekonomian dan kinerja positif APBN per akhir September 2023 serta diterbitkannya seri baru SUN menjadi faktor yang mendukung lelang SUN kali ini.
Penerbitan SUN seri baru FR0101 dengan tenor 6 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 5 tahun untuk tahun 2024 mendapat sambutan positif, yang tercermin dari penawaran masuk senilai Rp 12,94 triliun atau 36,1 persen dari total penawaran masuk. Seri tersebut dimenangkan sebesar Rp 10,45 triliun atau 54,14 persen dari total awarded bids alias penawaran yang dimenangkan.
Jumlah penawaran dari investor asing meningkat mencapai Rp 4,86 triliun dari Rp 2,58 triliun pada lelang SUN sebelumnya. Mayoritas penawaran investor asing berada pada SUN bertenor 6 dan 11 tahun sebesar Rp 3,47 triliun atau 71,4 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 2,78 triliun atau 14,4 persen dari total awarded bids.
Mayoritas minat investor masih pada SUN berjangka waktu menengah sampai dengan panjang, khususnya SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun. Jumlah penawaran masuk untuk kedua seri SUN tersebut mencapai Rp19,54 triliun atau 54,48 persen dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp14,55 triliun atau 75,38 persen dari total awarded bids.
Di samping itu, investor merespons positif penawaran seri FRSDG001, yang merupakan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yang ditawarkan di pasar domestik untuk melengkapi SDGs Bond yang diterbitkan di pasar global.
Penawaran masuk untuk seri tersebut mencapai Rp 2,69 triliun atau 7,49 persen dari seluruh penawaran dan dimenangkan sebesar Rp 1,65 triliun atau 8,55 persen dari total awarded bids.
Deni menyebut volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir kembali secara umum mendorong kenaikan tingkat imbal hasil yang diminta investor pada lelang kali ini. Namun, untuk Surat Utang Tematik SDG seri FRSDG001, pemerintah dapat menerbitkan obligasi yang lebih rendah sekitar 10 bps dari secondary market hari sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp19,3 triliun pada lelang SUN kali ini.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 November 2023.