Sementara, total konsumsi Pakistan terhadap minyak nabati cukup besar, yaitu 4,5 juta ton dengan produksi lokal sebesar 0,75 ton. Produksi lokal yang terbilang sedikit itu membuat Pakistan menjadi negara yang membutuhkan impor minyak nabati sebesar tiga juta ton.
Kebutuhan ini masih ditambah lagi dengan kenyataan Pakistan baru-baru ini memberlakukan larangan produk pangan rekayasa genetika atau GMO. Dengan begitu, pasokan minyak nabati yang masuk menjadi lebih terbatas.
“Kami harap Indonesia tetap akan membuka keran eskpor kepada Pakistan. Itu karena produksi minyak nabati kami belum cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik,” jelas Abdul.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement