EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (7/11/2023). IHSG ditutup melemah sebesar 0,50 persen atau terpangkas 35 poin ke level 6.843,79.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan pergerakan IHSG sejalan dengan bursa Asia yang kompak melemah setelah menguat tiga hari beruntun. Nikkei 225 dan Hang Seng anjlok lebih dari satu persen.
Menurut Nico, perkembangan imbal hasil surat utang pemerintah AS mempengaruhi optimisme pasar. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun berada di level 4,63 persen, jauh di bawah angka lima persen yang dicapai pada akhir Oktober.
"Sehingga, pasar mungkin khawatir bahwa imbal hasil yang lebih rendah akan memaksa The Fed untuk memikirkan kembali perpanjangan jeda," kata Nico dalam ulasannya.
Selain itu, faktor lainnya yang menjadi penggerak pasar adalah rilis data impor China yang secara tidak terduga tumbuh pada Oktober, sementara ekspor berkontraksi lebih cepat dari perkiraan. Hal ini menunjukkan pemulihan di China masih belum merata.
Di pasar komoditas, hari ini harga minyak mentah WTI melemah dan bergerak di rentang harga 79 dolar AS-81 dolar AS. Pasar gelisah konflik di Timur Tengah dapat meluas dan mengancam pasokan, ditambah Rusia dan Arab Saudi menegaskan kembali pengurangan produksi.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya AMRT, CPIN, GOTO, BBRI, dan ARTO. Sedangkan saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya INDY, MAPI, MEDC, ACES, dan ESSA.