Rabu 08 Nov 2023 10:05 WIB

Dunia Arab Gencar Boikot Produk Pro Israel, Perusahaan Lokal Kebanjiran Lamaran Kerja

Perusahaan lokal banyak menerima lamaran pekerjaan setelah boikot pro Israel merebak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Produk Israel yang dipasarkan di Dubai, UEA
Foto:

Jaringan restoran McDonald's telah menjadi target utama. Bulan lalu, McDonald's cabang Israel mengumumkan telah memberikan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel, yang memicu kemarahan masyarakat Arab dan memicu seruan boikot. Penjualan perusahaan di seluruh dunia Arab terkena dampak buruk.

Di Qatar, beberapa perusahaan Barat terpaksa tutup setelah manajemen mereka mempublikasikan konten pro-Israel di media sosial. Cabang kafe Amerika Pura Vida Miami dan toko kue Prancis Maitre Choux menutup pintunya di Doha bulan lalu.

Di Mesir, perusahaan minuman berkarbonasi Mesir Spiro Spathis, yang sebelumnya tidak begitu populer, kini menjadi sangat populer sebagai alternatif pengganti Pepsi dan Coca-Cola. Marak adanya seruan untuk memboikot keduanya.

 

Perusahaan yang didirikan pada 1920 ini menerbitkan pernyataan di halaman Facebook-nya yang menyatakan mereka telah menerima lebih dari 15 ribu CV ketika mengumumkan mereka mempekerjakan staf tambahan untuk memperluas aktivitasnya mengingat tingginya permintaan akan produk-produknya.

Di Yordania, postingan tersebar di media sosial yang merujuk pada merek-merek yang mendukung Israel dengan slogan "Jangan berkontribusi pada harga peluru mereka".

Di sebuah toko di ibu kota, Amman, Abu Abdullah melihat dengan cermat sebotol susu, dan berkata kepada putranya yang berusia empat tahun, Abdullah, “Ini bagus, ini dari Tunisia. Setidaknya ini yang bisa kami lakukan untuk saudara-saudara kami di Gaza. Kita harus memboikot," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement