Selasa 09 Jan 2024 15:28 WIB

Ada Percepatan Tanam, Mentan Pastikan Produksi Beras Aman

Produksi beras saat panen raya pada April 2024 mendatang akan aman.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan produksi beras saat panen raya pada April 2024 mendatang akan aman.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan produksi beras saat panen raya pada April 2024 mendatang akan aman. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan produksi beras saat panen raya pada April 2024 mendatang akan aman. Kementerian Pertanian (Kementan), kata dia, telah melakukan percepatan tanam untuk mengantisipasi dampak dari fenomena El Nino yang menyebabkan masa tanam mundur.

"Kita melakukan percepatan tanam. Kemarin itu, Desember Alhamdulillah dapat 1,5 juta hektare. Itu sudah di atas standar, artinya panen di April itu aman," kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga

Amran memperkirakan, jumlah produksi beras dari penanaman pada Desember 2023 nanti bisa mencapai 3,5 juta ton. Sementara kebutuhan beras nasional tiap bulannya sebanyak 2,5 juta ton. "Sebanyak 3,5 juta (ton), kebutuhan per bulan kan 2,5 juta ton. Amanlah," ujarnya.

Amran pun menargetkan akan dilakukan penanaman seluas 1,7 juta hektare pada Januari ini. Penanaman ini juga akan dilanjutkan pada Februari. "Intinya kalau ingin aman pangan 3 bulan ke depan, tidak boleh tanam di bawah 1 juta per bulan. Dulu yang terjadi waktu El Nino tanam itu hanya sebelumnya hanya 500 ribu hektare, separuh aja yang berhasil, pukulan El Nino banyak banget," kata Amran.

Semantara itu Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan ketersediaan beras nasional aman meskipun musim tanam padi mundur. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengatakan, ketersediaan pasokan beras saat ini setidaknya aman hingga lebaran mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement