EKBIS.CO, JAKARTA -- BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID memiliki sejumlah target produksi pada 2024. Dibandingkan tahun lalu, target produksi dari masing-masing anggota Grup MIND ID dipastikan naik.
“Grup MIND ID terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan industri pertambangan di Tanah Air. Hal itu sejalan dengan visi dan misi MIND ID yang berkomitmen memberikan nilai tambah untuk Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Sebut saja PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang menggenjot produksi 274 ribu ton aliminium pada 2024. Target tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sejumlah 250 ribu ton.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, PT Inalum memantapkan pengembangan pabrik pengolahan atau smelter dengan beberapa mitra potensial. Perusahaan juga melakukan studi kelayakan.
Sementara untuk target produksi jangka panjang, PT Inalum telah menyusun rencana untuk mampu memproduksi hingga 900 ribu ton aluminium per tahun. Rencana ini disusun untuk lima tahun mendatang. Dalam kurun waktu yang sama, PT Inalum juga mengejar pemenuhan bahan baku aluminium atau alumina mencapai dua hingga tiga juta ton.
Perusahaan menyasar pangsa pasar domestik untuk dapat memberikan nilai tambah negara, salah satunya untuk memenuhi sektor konstruksi perumahan. Diperkirakan permintaan kebutuhan aluminium untuk mendukung transisi energi mendatang akan tinggi.
Selain itu, PT Inalum juga membidik diversifikasi penyerapan produk merambah industri aviasi atau penerbangan. Hal ini dilakukan usai perusahaan menjalin kerja sama dengan industri hilir, di antaranya para produsen otomotif nasional.
Adapun target produksi PT Freeport Indonesia (PTFI) juga naik dibandingkan tahun lalu. Pada 2024, PTFI menargetkan produksi tembaga 1,7 miliar pon dan produksi emas 1,9 juta ons.
Hingga akhir November 2023, produksi tembaga dan emas PTFI telah melampaui target yang ditentukan. PTFI berhasil mencapai 1,6 miliar pon tembaga.
Terkait pencapaian produksi emas, PTFI berhasil memproduksi hingga 1,9 juta ons emas. Angka tersebut melampaui target yang telah ditetapkan, yakni sebesar 1,8 juta ons.
Selain itu, PTFI juga berkontribusi dalam penerimaan negara sepanjang 2023 yang direncakan mencapai 4,7 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, hampir Rp 70 triliun-nya dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah sekitar Rp 9 triliun untuk Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Kabupaten Mimika, serta kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah.
Sebagai perusahaan yang telah berada di Papua selama 57 tahun, PTFI juga berkomitmen mendorong kesejahteraan masyarakat Papua. Terbukti, 40 persen komposisi tenaga kerja PTFI adalah karyawan asli Papua.
Adapun komitmen untuk masyarakat sekitar diwujudkan melalui berbagai program TJSL yang sangat masif. Sekitar Rp 1,5 triliun dikeluarkan per tahun untuk program kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan sebagainya.
Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga memiliki target tak jauh beda dari tahun sebelumnya. Seiring dengan disetujuinya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan periode 2024-2026, PT Bukit Asam Tbk bersiap mengerek volume produksi batubara tahun ini yang ditargetkan meningkat dibanding target 2023.
Pada 2023, PT Bukit Asam Tbk menargetkan produksi hingga 41 juta ton. Hingga September 2023, volume produksi tersebut telah mencapai 31,9 juta ton atau tumbuh 15 persen year on year (YoY).
Sementara itu, volume penjualan ekspor hingga kuartal III 2023 mencapai 11,2 juta ton. Angka tersebut meningkat hingga 24 persen YoY.
PT Bukit Asam Tbk bakal memaksimalkan potensi pasar dalam negeri. Perusahaan juga akan memaksimalkan peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan bagus, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru.