Ahad 14 Jan 2024 14:43 WIB

AS-Inggris Serang Houthi di Yaman, Bagaimana Dampak Ekonomi untuk Indonesia?

Pemerintah Indonesia perlu waspada dan memantau terus situasi di Laut Merah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Militer AS dan Inggris melancarkan serangan rudal yang menyasar kelompok Houthi Yaman.
Foto: Sgt Lee Goddard, UK Ministry of Defence via A
Militer AS dan Inggris melancarkan serangan rudal yang menyasar kelompok Houthi Yaman.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Situasi di Laut Merah terus memanas usai adanya konflik kelompok Houthi Yaman dengan pasukan Amerika Serikat dan Inggris. Hal ini pun diyakini berdampak pada perdagangan global mengingat Perairan Laut Merah merupakan jalur strategis yang dilalui 12 persen perdagangan dunia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan, konflik yang terjadi di Laut Merah punya dampak berisiko tinggi ke Indonesia, khususnya kinerja ekspor tujuan Timur Tengah dan Afrika Utara. Meskipun serangan Houthi sebagai upaya membela Palestina ini ditujukan ke kapal kargo negara barat khususnya AS, tetapi dampaknya juga memberi ketakutan ke negara lainnya.

Baca Juga

"Tentu efeknya tidak bisa dipandang remeh. Dunia saat ini sedang alami fragmentasi rantai pasok, ditambah gangguan logistik, yang terjadi adalah delay pengiriman yang merugikan banyak pihak," ujar Bhima kepada Republika, Ahad (14/1/2024).

Bhima melanjutkan, dampaknya biaya logistik bisa naik dan mempersulit pengiriman bahan baku maupun barang jadi. Untuk itu, Pemerintah Indonesia perlu waspada dan memantau terus situasi di Laut Merah dan mengantisipasi jika situasi memburuk. 

Ia menilai, jika salah satu yang diserang kapal kargo komoditas seperti minyak maka harga energi meningkat drastis dan mempengaruhi subsidi energi di Indonesia.

"Meskipun dampaknya masih kecil dan tergantung seberapa lama konflik di Laut Merah berlangsung namun kenaikan harga minyak diperkirakan berkisar 75-78 dolar AS per barel, tetap sulit tembus di atas 80 dolar AS per barel karena permintaan sebagian besar menurun," ujanya.

Selain minyak, kata dia, ada CPO, batubara dan bijih besi yang akan naik. Menurutnya, dampak jangka pendek akan terjadi perubahan rute logistik, kemudian biaya keamanan dan asuransi akan meningkat.

"Imbasnya biaya logistik jadi lebih mahal. Jika kondisi memburuk tidak menutup kemungkinan tujuan ekspor di negara sekitar Laut Merah akan alami pelambatan. Tekanan ekspor bagi Indonesia tahun ini sudah berat, pasar tradisional proyeksi permintaan domestiknya turun terutama China. Sayangnya pengalihan pasar ke Timur Tengah dan Afrika Utara terganjal instabilitas keamanan," ujarnya.

Militer AS dan Inggris melancarkan serangan rudal yang menyasar kelompok Houthi Yaman pada Jumat pagi. Gempuran itu merupakan balasan atas serangan-serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel di Laut Merah. Situasi ini pun membuat jalur perdagangan di Perairan Laut Merah terganggu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement