3. Mesin, gearbox, dan rem
Volkswagen Beetle klasik memiliki mesin yang sederhana, tetapi dapat menyebabkan kebocoran oli. Waspadai kebocoran oli di kolong mobil, terutama di sekitar mesin. Sedikit lampu yang menyala saat mobil di posisi idle bisa berarti mesin sedang aus.
Selain itu, jika bagian depan mesin terlalu banyak bergoyang, itu pertanda buruk. Selalu periksa seberapa kuat mesin dengan melakukan tes kompresi. Saat test drive, sering-seringlah mengganti gigi untuk melihat apakah gearbox berfungsi dengan lancar, dan periksa apakah kondisi remnya masih bagus.
4. Pemeliharaan dan perbaikan
Perawatan VW Beetle cukup mudah sebab bagian dalamnya simpel, dengan mesin yang tidak memerlukan banyak suku cadang rumit. Meski sederhana, pemilik tetap perlu merawat mobil secara rutin. Mesinnya berbeda karena didinginkan oleh udara, bukan air.
Bicara soal bodi mobil, cat lama sebenarnya lebih bagus dari yang baru. Cat lama menunjukkan kondisi mobil sebenarnya, sementara cat baru mungkin menyembunyikan masalah seperti karat. Karenanya, selalu periksa apakah ada penyok dan retakan pada cat.
5. Pengalaman berkendara
Hanya ada fitur dasar di dasbor VW Beetle, seperti speedometer dan pengukur bahan bakar. Kesederhanaan ini adalah bagian dari daya tariknya. Namun yang menjadi pe-er adalah tidak adanya fitur keselamatan seperti yang lazim disediakan mobil keluaran teranyar.
Dengan mesin sederhana 1,2 liter yang menghasilkan sekitar 40 tenaga kuda, mobil ini tidak menawarkan kecepatan atau akselerasi, melainkan gaya mengemudi yang santai dengan kisaran kecepatan 30-60 kilometer per jam. Kemudi dan pengereman juga membutuhkan lebih banyak tenaga dibanding mobil modern.