Ahad 28 Jan 2024 14:11 WIB

Boikot oleh Anak Muda, Starbucks Hingga McDonald Kian Sepi

McDonald menyalahkan misinformasi yang beredar dan menekan bisnis mereka.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Starbucks
Foto:

Dalam beberapa pekan terakhir, Chief Executive Officer McDonald's Corp. Chris Kempczinski menyampaikan, perusahaannya merasakan dampak besar pendapatan di Timur Tengah karena penyebaran informasi yang salah tentang perusahaannya.

Sementara itu, saham Americana Restaurants International Plc – operator waralaba Timur Tengah untuk KFC, Pizza Hut, Krispy Kreme dan Hardee’s – turun sebanyak 27 persen di bursa saham Saudi dalam beberapa bulan setelah perang Gaza. Beberapa analis juga memperkirakan akan terus terjadi penurunan keuntungan dari boikot.

Hal ini merupakan reaksi balik yang mencerminkan era baru manajemen krisis bagi merek-merek konsumen terbesar di dunia – dan khususnya merek-merek Amerika Serikat. Meski perusahaan telah mengeluarkan pernyataan publik untuk menekankan netralitas dukungan mereka terhadap Gaza.

Namun gerakan ini terus meningkat dalam tiga bulan sejak perang dimulai, dengan seruan boikot yang masih menyebar.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement