EKBIS.CO, JAKARTA -- Jepang dan Inggris mengalami resesi, karena pertumbuhan ekonominya terus menurun. Beberapa negara di Eropa pun diperkirakan bakal mengalami kondisi serupa.
"Saya kira ada potensi akan diikuti beberapa negara di Eropa," ujar Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah kepada Republika, Ahad (18/2/2024). Ia menjelaskan, dampak ketegangan geopolitik global turut memengaruhi.
Menurutnya, perang Rusia-Ukraina, konflik Palestina-Israel, dan serangan Houti ke kapal-kapal melewati wilayah Timur Tengah, benar-benar berdampak langsung ke sejumlah negara Eropa. Hanya saja, kata dia, dampaknya tidak langsung dan tidak terlalu besar ke berbagai negara Asia Timur serta Asia tenggara yang mitra dagangnya lebih banyak di China.
Apalagi, sambung dia, bagi Indonesia yang struktur perekonomiannya tidak banyak bergantung ke ekspor. Melainkan bergantung ke permintaan domestik
"Tahun ini saya perkirakan Eropa Masih akan mengalami tekanan. Beberapa negara eropa berpotensi mengalami resesi," tuturnya.
Sementara, lanjut dia, Amerika Serikat (AS) tidak banyak terdampak dan Masih melanjutkan proses recovery atau pemulihan. Sedangkan China memang tidak mengalami resesi, tetapi pertumbuhan ekonomi mereka belum akan bisa pulih.
"Bagi china pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen akan Lebih sering terjadi," kata Piter. Seperti diketahui, China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.