Rabu 28 Feb 2024 20:59 WIB

Proses Migrasi TikTok dan Tokopedia akan Rampung 1,5 Bulan Lagi  

Diharapkan, proses dapat rampung dalam enam pekan lagi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengguna mengakses aplikasi Tokopedia di Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Foto: Dok Republika
Pengguna mengakses aplikasi Tokopedia di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Patrick Walujo mengungkapkan, proses integrasi dan migrasi sistem TikTok ke Tokopedia berjalan dengan baik. Diharapkan, proses dapat rampung dalam enam pekan lagi. 

"Semua pihak berkomunikasi dengan kementerian terkait dan sepanjang sepengetahuan kami proses ini pada saat ini sudah hampir selesai. Proses diharapkan dapat seluruhnya rampung paling lambat dalam 1,5 bulan ke depan," kata Direktur Utama GOTO Patrick Walujo dalam paparan publik secara daring, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga

Integrasi teknis nantinya akan memisahkan sistem elektronik TikTok dan Tokopedia. Hal itu sesuai demgan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Namun, Patrick memastikan konsumen tetap mendapatkan pengalaman belanja yang baik dan mudah.

"Promosi akan dilakukan di sistem elektronik TikTok, pengalaman belanja dan proses transaksi secara keseluruhan akan dilakukan di sistem elektronik back end Tokopedia. Hal ini akan memberikan pengalaman yang baik bagi pembeli dan tetap memastikan data dan sistem tetap terpisah sesuai dengan peraturan pemerintah. Penyelesaian transaksi akan dilakukan di sistem pembayaran seperti biasa," tutur Patrick.

Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis. TikTok menjadi pemegang saham pengendali.

Direktur dan Chief Financial Officer GoTo Jacky Lo mengungkapkan GoTo telah menerima komisi atau service fee dari Tokopedia pada 1 Februari 2024. GoTo pun sudah mulai mencatatkan e-commerce service fee pada 1 Februari. Dengan pencatatan tersebut, pada 2024 hasil dari lini bisnis e-commerce GoTo akan berubah positif setelah sebelumnya mencatat negatif Rp 2 triliun atau setara negatif 134 juta dolar AS selama 9 bulan 2023. 

"Dengan potensi pertumbuhan lanskap e-commerce di Indonesia, kami mengharapkan e-commerce service fee yang kami terima setiap kuartal akan menjadi faktor pendorong untuk membuat bisnis kami semakin menguntungkan di masa depan," tutur Jacky.

Sepanjang 2023, GoTo mencatatkan kinerja yang positif. Capaian positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal keempat 2023 adalah pencapaian penting yang membuktikan keberhasilan perseroan dalam mengupayakan efisiensi kegiatan operasional seluruh unit bisnisnya. 

Sepanjang tahun 2023, GoTo telah meluncurkan berbagai produk dan inovasi yang menyasar segmen konsumen yang memprioritaskan harga untuk memperluas jangkauan pasar. Produk tersebut diantaranya, GoCar Hemat, GoFood Mode Hemat, GoTransit, serta peluncuran aplikasi GoPay yang telah diunduh lebih dari 10 juta kali.

Perseroan akan terus mendorong peningkatan penggunaan produk-produk tersebut, sejalan dengan upaya untuk menjangkau pengguna baru. Perseroan juga berencana meningkatkan monetisasi dari produk-produk keuangan yang memiliki take rate lebih tinggi. 

Perseroan telah meluncurkan layanan GoPay Pinjam di aplikasi GoPay di September 2023 untuk meningkatkan jumlah pengguna baru di luar aplikasi Gojek dan Tokopedia. GoPay Pinjam menunjukkan kinerja yang solid, tercermin dari total pinjaman yang terus mengalami peningkatan dari kuartal keempat 2022 hingga kuartal ketiga 2023.

Selain itu, perseroan bersama mitra strategisnya, Bank Jago juga telah meluncurkan layanan tabungan GoPay Tabungan by Jago yang menawarkan berbagai jenis rekening sesuai dengan kebutuhan pengguna, mulai dari pembayaran sehari-hari hingga menabung untuk masa depan.

Lebih lanjut, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat fundamental bisnis, Perseroan juga akan terus mengelola beban usaha secara disiplin, termasuk beban infrastruktur dan pengembangan teknologi informasi, beban operasional tetap, serta insentif dan promosi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement