EKBIS.CO, DENPASAR -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat estimasi belanja turis domestik saat periode libur panjang Lebaran 2024 mencapai rata-rata kisaran Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per orang per hari.
"Kedatangan turis domestik saat ini mencapai 25 ribu orang per hari melalui jalur udara saja belum termasuk darat dan itu meningkat dari rata-rata normal 14 ribu orang," kata Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.
Jumlah pengeluaran wisatawan domestik itu diperkirakan meningkat kisaran 5-10 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau rata-rata sekitar Rp 1,3 juta per orang per hari. Pengeluaran itu diperkirakan di antaranya mencakup penginapan, makan/minum, oleh-oleh dan transportasi selama liburan.
Belanja tersebut juga diikuti peningkatan rata-rata tingkat keterisian kamar hotel di sejumlah kawasan wisata tertentu khususnya di Bali bagian Selatan. Ia memproyeksi okupansi hotel meningkat hingga rata-rata 85 persen, dari tingkat okupansi normal/hari biasa mencapai 65 persen.
Peningkatan kunjungan wisatawan domestik itu, kata dia, didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang masih menguat mencapai 5,05 persen pada 2023. Sedangkan di Bali, pertumbuhan ekonomi juga tergolong kuat dan positif mencapai 5,5 persen.
Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa indeks keyakinan konsumen secara nasional tetap menguat per Februari 2024 mencapai 123,1. Penguatan indeks itu didukung optimisme semua komponen pembentuknya yang tumbuh di atas poin 100 yakni penghasilan sebesar 116,5, indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 110,1 dan pembelian barang tahan lama dengan indeks mencapai 110,6.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional melakukan statistik wisatawan nusantara pada 2022. Dalam statistik itu menyebutkan rata-rata pengeluaran wisatawan mencapai Rp 2,43 juta per perjalanan.
Ada pun mayoritas pengeluaran dialokasikan untuk akomodasi sebesar Rp 614,12 ribu atau 25,31 persen, disusul makan minum selama perjalanan sebesar Rp 431 ribu atau 17,76 persen dan pengeluaran selanjutnya yakni keperluan transportasi selama perjalanan wisata sebesar Rp 508,82 ribu atau hampir 20,97 persen.