EKBIS.CO, DENPASAR -- PT Pertamina Patra Niaga mencatat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) gasoil untuk kendaraan mesin diesel selama periode Ramadhan sampai libur Lebaran 2024 di Bali mencapai 6.120 kiloliter atau naik 13,5 persen dibandingkan periode sama 2023 sebesar 5.392 kiloliter.
"Secara umum distribusi energi berjalan kondusif dan lancar," kata Area Manager Communications, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Selasa (23/4/2024).
Ia merinci konsumsi BBM jenis gasoil atau untuk mesin diesel itu di antaranya jenis bio solar, dexlite, hingga pertamina dex naik menjadi 6.120 kiloliter pada periode Ramadhan sampai libur Lebaran 2024. Ada pun pemantauan periode Lebaran dilaksanakan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) mulai 25 Maret hingga 21 April 2024.
Peningkatan konsumsi gasoil itu diperkirakan didorong lonjakan liburan wisatawan domestik, khususnya yang menggunakan angkutan darat menumpangi bus dan kendaraan lainnya bermesin diesel. Sedangkan untuk BBM gasoline untuk kendaraan mesin bensin (pertalite hingga pertamax turbo) konsumsinya naik 4,9 persen.
Pihaknya mencatat konsumsi gasoline secara gabungan mencapai 31.560 kiloliter atau naik dibandingkan periode sama 2023 mencapai 30.086 kiloliter. Selain itu, konsumsi avtur sebagai bahan bakar pesawat udara juga naik 10 persen dari konsumsi normal 1.891 kiloliter per hari menjadi 2003 kiloliter.
Kenaikan tersebut karena adanya penerbangan tambahan yang diajukan maskapai penerbangan.
Berdasarkan data Bandara Ngurah Rai, ada 179 realisasi penerbangan tambahan dengan total penumpang yang dilayani selama periode libur Lebaran mencapai satu juta penumpang lebih.
Sedangkan konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) juga meningkat mencapai 5,1 persen baik untuk konsumsi LPG subsidi dan non subsidi.
Ada pun porsi konsumsi normal harian LPG di Bali dominan LPG subsidi yakni mencapai 789 metrik ton atau setara 262.897 tabung per hari.
Ada pun per Januari 2024, konsumsi total LPG baik subsidi dan non subsidi mencapai 820 metrik ton.
"Secara umum perkiraan kebutuhan energi sesuai yang kami estimasi dan sudah terpenuhi tidak ada kendala berarti untuk kebutuhan masyarakat baik yang merayakan Lebaran atau liburan," katanya.