Rabu 01 May 2024 17:40 WIB

Apindo: Produktivitas Pekerja Selaras dengan Kesejahteraan

Peningkatan daya saing dan produktivitas pekerja jadi acuan naiknya upah.

Red: Fuji Pratiwi
Aktivitas para pekerja di pabrik sepatu Jalan Raya Rancabolang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (5/1/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Aktivitas para pekerja di pabrik sepatu Jalan Raya Rancabolang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (5/1/2024).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam mengatakan produktivitas yang dihasilkan oleh pekerja selaras dengan kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan.

"Memang itu hubungan lurus antara proses produktivitas dengan kesejahteraan. Karena kenaikan kesejahteraan tanpa produktivitas, usahanya nanti akan bangkrut. Tapi sebaliknya, kita juga tak mungkin meningkatkan kinerja, atau performa kita tanpa memikirkan buruh. Jadi memang ini dua-duanya harus saling mengisi," kata dia ditemui usai acara TMMIN Logistic Skill Contest di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Baca Juga

Menurut dia, momen Hari Buruh sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Mei bisa menjadi momentum untuk perusahaan di Tanah Air turut berkontribusi meningkatkan keahlian pekerjanya, sehingga bisa berdampak langsung pada produktivitas yang dihasilkan.

Ia mengatakan merujuk data International Labour Organizations (ILO) atau Organisasi Serikat Pekerja Dunia, angka produktivitas para pekerja Indonesia berada di posisi kelima di Asia Tenggara atau ASEAN. Oleh karena itu menurut dia, perlu adanya peningkatan keterampilan supaya para pekerja di tanah air bisa bersaing dengan buruh lain dari negara ASEAN.

"Bayangin di ASEAN saja nomor lima, jadi ini enggak main-main, karena juga menyangkut daya saing generasi berikutnya. Jadi kita harus banyak mengalokasikan waktu, tenaga, termasuk biaya, bagaimana meningkatkan keterampilannya ke depan sehingga setidaknya di ASEAN itu kita bisa bersaing," kata Bob.

Ia menilai, dengan peningkatan daya saing dan produktivitas yang dilakukan oleh pekerja, hal itu bisa menjadi acuan peningkatan nilai upah yang diterima. "Upah naik itu kalau keterampilan naik, jangan upah naik itu karena masa kerjanya panjang, tanpa ada keterampilan yang memadai," ujar Bob.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement