Senin 17 Jun 2024 19:31 WIB

Profesi Live Streamer di China Kian Cemerlang, Penghasilannya tak Main-Main

China sedang mempertimbangkan profesi live streamer ke dalam daftar yang diakui.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi live streaming. China sedang mempertimbangkan profesi live Streamer ke dalam daftar yang diakui.
Foto:

Lu Haoran, 29, seorang videografer lepas di China, menyatakan bahwa para live streamer juga bisa mendapatkan keuntungan finansial. “Ini membantu mereka menarik pengiklan, terutama yang terkait dengan pemerintah,” katanya.

Namun, menurutnya uraian tugasnya terlalu terbatas. “Kami biasanya menggunakan 'live streamer' untuk mendeskripsikan orang yang menjual produk melalui siaran langsung. Ini tidak mencakup pekerjaan seperti blogger perjalanan atau makanan,” ujarnya.

Tuan Lu memposting gulungan perjalanan tentang Douyin dan Xiaohongshu di waktu luangnya. Dia memiliki lebih dari 700 ribu pengikut dan ditampilkan dalam program televisi nasional CCTV.

Meski begitu, dia mengatakan kepada CNA bahwa dia tidak akan mempertimbangkan untuk mengejar pekerjaan penuh waktu sebagai influencer meskipun profesi tersebut sudah resmi dengan segala potensi manfaatnya, karena dia memandangnya lebih sebagai proyek yang penuh gairah.

Meskipun aktivitas mereka mungkin tumpang tindih dengan aktivitas para live streamer, influencer saat ini tidak termasuk dalam daftar profesi yang diakui secara resmi. Pekerjaan tersebut juga tidak ada dalam daftar pilihan terbaru.

Keuntungan juga merupakan salah satu faktornya. “Ini terlalu tidak stabil,” katanya, seraya menceritakan bahwa pekerjaannya saat ini memberinya penghasilan hingga 500.000 yuan atau setara 69.000 dolar AS per tahun. Sebagai perbandingan, pendapatan dari kerja samanya dengan pengiklan di media sosial adalah sekitar 7.000 hingga 10.000 yuan per bulan.

“Memposting video di TikTok tidak benar-benar memberi Anda uang,” sindirnya. Eva Rianti

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement