Selasa 25 Jun 2024 17:14 WIB

Terkapar di Pasar Mobil Jepang, BYD Luncurkan Produk Ketiganya

Selama 2023 BYD hanya menjual 2.206 unit di Jepang.

Red: Firkah fansuri
Jumpa pers di booth BYD di hari pertama Japan Mobility Show 2023 di Tokyo, 25 Oktober 2023 dipenuhi peserta. Penjualan BYD masih stagnan di Jepang.
Foto: Republika/Firkah Fansuri
Jumpa pers di booth BYD di hari pertama Japan Mobility Show 2023 di Tokyo, 25 Oktober 2023 dipenuhi peserta. Penjualan BYD masih stagnan di Jepang.

EKBIS.CO, TOKYO-Produsen mobil listrik China BYD meluncurkan kendaraan listrik ketiganya di Jepang dalam upayanya menemukan daya tarik di pasar yang didominasi oleh kendaraan hibrida dan merek domestik.

“Sedan listrik Seal mulai dijual Selasa seharga 5,28 juta yen (33.100 dolar AS) dengan kapasitas baterai 82 kilowatt-jam,” kata perusahaan Selasa (25/6/2024). Produk tersebut didiskon untuk 1.000 unit pertama yang terjual. Sedangkan model all-wheel drive akan dibanderol dengan harga 6,05 juta yen.

Baca Juga

Penjualan BYD masih stagnan sejak memasuki pasar kendaraan penumpang Jepang, di mana mereka menghadapi peningkatan popularitas mobil hibrida dan loyalitas terhadap merek dalam negeri seperti Toyota.

BYD hanya mencatatkan 2.206 kendaraan baru pada tahun 2023, jauh di bawah penjualan Nissan Sakura, mobil listrik paling populer di negara tersebut, yang mencapai 34.000 unit.

Secara keseluruhan, penjualan produsen mobil di Jepang turun 26 persen pada April dibandingkan tahun sebelumnya, dan 28 persen pada Mei.

Harga Seal di Jepang mendekati harga Tesla Model 3, yang ekitar 5,3 juta yen. Padahal Corolla model populer Toyota versi bertenaga bensin dapat diperoleh dengan harga 2 juta yen.

Bagi BYD membangun kehadiran di negara-negara seperti Jepang menjadi semakin penting karena pembuat kendaraan listrik China menghadapi meningkatnya permusuhan di Amerika Utara dan Eropa.

AS telah mengenakan tarif lebih dari 100 persen pada kendaraan listrik China, yang secara efektif mengunci kendaraan tersebut di luar negeri, dan Kanada berencana untuk melakukan hal yang sama.

UE telah mengusulkan kenaikan tarif pada mobil listrik Tiongkok hingga 48 persen pada akhir tahun ini. “Kami ingin menjadi yang terdepan dalam impor kendaraan listrik ke Jepang,” kata Presiden BYD Auto Japan Atsuki Tofukuji kepada wartawan di Tokyo, seraya menambahkan bahwa perusahaan berencana meluncurkan model baru setiap tahun di Jepang.

BYD sekarang beroperasi di 55 lokasi di seluruh negara kepulauan. Targetnya adalah mencapai 90 pada akhir tahun 2024, dan 100 pada akhir tahun 2025.

sumber : japantimes.co.jp
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement