EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan BYD Co asal China kini menjadi produsen kendaraan listrik (EV) yang mampu menyalip raksasa pabrikan EV Amerika Tesla. Hampir 30 tahun sejak didirikan pada 1995, perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini telah menjadi produsen kendaraan listrik dan bersaing dengan Tesla dalam penjualan global mobil listrik murni pada kuartal terakhir tahun 2023.
Diberitakan dari CNN, Kamis (4/4/2024), persaingan kedua produsen mobil listrik ini pun berlangsung ketat dan saling bergantian, dimana Tesla mendapatkan kembali kejayaannya pada kuartal pertama tahun 2024.
Pebandingan dari most valuable carmakers atau produsen paling berharga, saham Tesla dihargai 17 dolar Amerika Serikat (AS) per saham ketika dicatatkan pada bulan Juni 2010. Hampir 14 tahun kemudian, saham perusahaan tersebut diperdagangkan di atas 166 dolar AS menjadikannya kapitalisasi pasar sekitar 560 miliar dolas AS, menjadikannya perusahaan mobil paling berharga di dunia. Perusahaan ini juga merupakan salah satu perusahaan terbesar secara global berdasarkan nilai pasar.
Adapun BYD, menurut Analis fundamental bisnis di GlobalData, Murthy Grandhi, kapitalisasi pasarnya sebesar 81 miliar dolas AS sehingga menempatkannya di antara 10 produsen mobil terbesar di dunia.
Namun, mereka tertinggal jauh di belakang Tesla dan pembuat mobil lain seperti Toyota (TM) dan Stellantis (STLA), konglomerat yang dibentuk dari merger PSA Group Prancis dan Fiat Chrysler Automobiles pada tahun 2021. Grup ini menjual mobil dengan 14 merek, termasuk Chrysler, Citroën, Jeep, Maserati dan Peugeot.
Namun BYD telah melampaui BMW dan Ford (F) dan mengejar Mercedes-Benz dan Ferrari (RACE).
Pada tahun 2023, Tesla menjual sekitar 230.000 mobil lebih banyak daripada BYD. Namun kesenjangan tersebut telah mengecil dari 400.000 pada tahun 2022 dan 600.000 pada tahun 2021.
Dan pada kuartal terakhir tahun 2023, BYD mencapai tonggak sejarah besar dengan menjual lebih banyak kendaraan listrik baterai (BEV) dibandingkan yang dilakukan perusahaan Musk secara global. Sebagian disebabkan oleh perlambatan Tesla di salah satu pasar terbesarnya, China dan perlambatan secara umum permintaan untuk EV.
Namun, BYD sempat tersandung pada awal tahun 2024. Perusahaan tersebut hanya menjual 300,114 BEV pada kuartal pertama, turun dari 525,409 BEV yang terjual pada tiga bulan terakhir tahun lalu.
Sedangkan Tesla menjual....