Ahad 07 Jul 2024 15:13 WIB

Dampak Pelegalan Pernikahan Sejenis pada Ekonomi Thailand

Thailand jadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan perkawinan sesama jenis.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Keputusan Thailand melegalkan pernikahan sejenis berdampak pada perekonomian negeri gajah putih. (ilustrasi)
Foto:

Murat Uzel, pendiri dan desainer di MP Experiences, sebuah perusahaan manajemen destinasi mewah yang berbasis di Thailand turut merespon. Ia memperkirakan 20 persen pelanggannya berasal dari komunitas LGBTIQ+. Pasar sedang berkembang dengan adanya aturan baru yang ditetapkan.

Secara global, Thailand menduduki peringkat ketiga dalam hal total pendapatan dan tertinggi di dunia dalam hal persentase PDB yang berasal dari pariwisata LGBT, yakni sebesar 1,23 persen. Mengingat komunitas ini mencakup sekitar 10 persen wisatawan global, terdapat peluang besar untuk pertumbuhan yang lebih signifikan.

Laporan tahun 2023 oleh LGBT Capital memperkirakan pendapatan dari perjalanan dan pariwisata internasional gay bernilai 6,5 miliar dolar AS bagi perekonomian Thailand pada 2019. Sebelum pandemi Covid-19 berdampak pada industri ini.

Sejak 2019, otoritas pariwisata Thailand secara aktif menargetkan demografi tersebut melalui kampanye Go Thai Be Free, yang mempromosikan negeri gajah putih sebagai destinasi yang beragam dan ramah bagi wisatawan LGBTIQ+.

photo
Kondisi LGBT di Asia Tenggara - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement