Pendapatan masyarakat Arab menyumbang 10,3 persen pendapatan Israel
Studi tersebut menemukan pendapatan dari lapangan kerja yang dihasilkan oleh masyarakat Arab pada 2022 menyumbang 10,3 persen dari total pendapatan di Israel, naik dari 8,2 persen pada tahun 2012. Hal itu karena kesenjangan pendapatan tenaga kerja menyempit dan jumlah penduduk Arab meningkat.
Rencana ekonomi untuk memperbaiki kesenjangan sosio-ekonomi yang terus-menerus terjadi antara warga Arab dan Yahudi Israel telah diusulkan dan dilaksanakan selama beberapa dekade terakhir. Yang terbaru adalah rencana lima tahun senilai NIS 30 miliar yang dimaksudkan untuk memajukan integrasi sosial dan ekonomi warga Arab Israel.
Namun pada Maret, pemerintah mengeluarkan perubahan anggaran tahun 2024 untuk membiayai biaya perang dan memangkas sekitar 15 persen pendanaan untuk rencana lima tahun.
Mengomentari tindakan pemerintah tersebut, Bank of Israel menyatakan bahwa ‘walaupun diperlukan penyesuaian anggaran pemerintah, pemotongan anggaran yang signifikan dalam rencana 5 tahun dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Israel di masa depan, karena program tersebut memberikan kontribusi yang besar pada integrasi orang-orang Arab Israel ke dalam masyarakat dan perekonomian serta untuk menekan kurangnya investasi dalam masyarakat ini’.
“Integrasi masyarakat Arab yang berkelanjutan di Israel sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Arab dan memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi Israel dalam jangka panjang,” kata bank sentral.
Karena pemerintah kini dihadapkan pada tugas merancang anggaran tahun 2025 dan perlu melakukan pemotongan yang besar guna mengalihkan dana untuk upaya perang dan rehabilitasi penduduk yang mengungsi di utara dan selatan, Tehawkho menyampaikan kekhawatiran bahwa program-program untuk mendorong lapangan kerja bagi masyarakat Arab akan dipangkas.
“Tidak ada satu pun menteri di pemerintahan yang peduli dengan kemajuan populasi Arab selama periode ini. Sebagian besar anggaran yang telah dialokasikan kemungkinan besar tidak akan digunakan dan proyek yang direncanakan akan dilaksanakan secara perlahan,” tutur Tehawkho.