Senin 29 Jul 2024 14:38 WIB

Investasi Semester I 2024 Capai Rp 829,9 Triliun, Terbesar Bukan Dari China

Investasi pada semester I telah serap 1,2 juta orang tenaga kerja.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia (tengah) memberikan keterangan pers di kampus IPDN, Kamis (11/7/2024) didampingi Rektor IPDN.
Foto:

Sementara khusus realisasi investasi pada kuartal II 2024, data menunjukkan total investasi yang masuk selama periode tersebut sebesar Rp 428,4 triliun.

Angka demikian menunjukkan adanya kenaikan secara tahunan (Yeor on Year/YoY) sebesar 22,5 persen). Ini dibandingkan dengan Kuartal II 2023 lalu. Jika dikomparasikan dengan Kuartal I tahun ini, juga terjadi kenaikan sebesar 6,7 persen (QoQ).

"Tahun ini ini ditargetkan oleh Presiden (Joko Widodo), dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, harus mencapai Rp 1650 triliun. Maka izinkan saya untuk memaparkan capaian dari realisasi investasi di Kuartal II ini," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Ia menerangkan dengan adanya pertumbuhan realisasi investasi, baik secara YoY maupun QoQ, menyerap tenaga kerja sebesar 677.623 orang. Selanjutnya dari total investasi tersebut yang berasal dari investor asing (Penanaman Modal Asing/PMA) sebesar 50,7 persen atau Rp 217,3 triliun. Angka demikian menunjukkan kenaikan 16,6 persen YoY, dan 6,3 persen QoQ.

Lalu yang berasal dari investor dalam negeri (Penanaman Modal Dalam Negeri/PMDN) yakni 49,3 persen atau Rp 211,1 triliun. Angka demikian menunjukkan peningkatan 29,1 persen Yoy, dan 7,1 persen QoQ.

Lalu berdasarkan dua kategori wilayah. Dibagi menjadi Jawa dan luar Jawa. Pada kuartal II 2024 ini, investasi di pulau Jawa 49,8 persen atau Rp 213,2 triliun. Ada peningkatan 27,1 persen Yoy, dan 6,3 persen QoQ. Kemudian di luar jawa, 50,2 persen atau Rp 215,2 triliun. Terjadi peningkatan 18,3 persen YoY, serta 7,1 persen QoQ.

"Itu di Jawa tumbuhnya besar sekali, sebesar 27, 1 persen (yoY) dibandingkan luar jawa 18,3 persen (YoY). Biasanya pada Kuartal II sebelumnya, itu di luar jawa tumbuhnya lebih gede daripada di Jawa," ujar Bahlil.

Ia melihat apa yang terjadi memberi gambaran positif situasi di lapangan. Terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. "Sekarang sudah 95 negara jadi pasian IMF. Kita bersyukur publik global masih mempercayai kita sebagai salah satu negara tujuan investasi," tutur Bahlil.

Ia menegaskan, Presiden memeritahkannya untuk mendorong pemerataan ekonomi. Salah satu instrumennya adalah investasi. Jika ditarik ke belakang dari pertama ia masuk ke kabinet, pada 2019 lalu, realisasi investasi berada di angka Rp 795 triliun. Pada 2023 naik ke angka Rp 1418 triliun. Kini, jelas Bahlil, Jokowi menargetkan hingga akhir 2024, realisasi investasi di Indonesia menyentuh angka 1650 triliun.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement