Selasa 06 Aug 2024 07:21 WIB

Tegang Tunggu Serangan Balasan Iran, Bursa Saham Israel Anjlok

Indeks TA-35 turun hingga ke titik terendah sejak Februari.

Red: A.Syalaby Ichsan
Bursa Saham (Ilustrasi)
Foto:

Ketegangan di timur tengah juga membawa efek domino kepada perekonomian Amerika Serikat. Kondisi ekonomi Amerika tampak pada sejumlah indikator keuangan yang merosot dan meresahkan. Indeks saham Dow Jones, hingga Wall Street memerah membuat sejumlah indeks juga mengalami pelemahan.

Saham-saham anjlok pada Jumat pekan lalu di tengah kekhawatiran ekonomi AS akan terpuruk akibat beban suku bunga tinggi yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi. Senin pagi, Future S&P 500 turun 1,4 persen dan Dow Jones Industrial Average turun 1,5 persen.

“Sederhananya, lonjakan volatilitas adalah tontonan yang menggarisbawahi betapa gelisahnya pasar saat ini. Pertanyaan sesungguhnya kini muncul: dapatkah pasar secara refleks menjual volatilitas atau membeli ketika pasar melemah mengatasi kecemasan mendalam yang disebabkan oleh ketakutan akan resesi yang tiba-tiba dan tajam ini?” kata Stephen Innes dari SPI Asset Management, dikutip dari AP News, Senin (5/8/2024).

Sebuah laporan yang menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS melambat pada bulan lalu lebih dari yang diperkirakan telah mengguncang pasar keuangan, menghilangkan euforia yang telah membawa Nikkei ke level tertinggi sepanjang masa di atas 42.000 dalam beberapa pekan terakhir.

“Investor akan mengamati data sektor jasa AS dari Institut Manajemen Pasokan AS yang akan dirilis Senin nanti, yang dapat membantu menentukan apakah aksi jual di seluruh dunia merupakan reaksi berlebihan,” kata Yeap Jun Rong dalam sebuah laporan.

Di tempat lain di Asia, Taiex Taiwan mengalami penurunan terbesar, tenggelam 7,4 persen. Pasar kelas berat dan pembuat chip komputer Taiwan Semiconductor Manufacturing Co kehilangan 5,3 persen.

photo
Papan di atas lantai bursa menunjukkan angka penutupan rata-rata industri Dow Jones, di New York Stock Exchange, Jumat, 2 Agustus 2024. - (AP Photo/Richard Drew)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement