EKBIS.CO, JAKARTA -- Direksi PT Sinergi Gula Nusantara SGN memasang target pembenahan ekosistem gula dan penguatan tebu rakyat dalam masa 100 hari kerja pasca dilantik. Hal ini disampaikan Direktur Utama SGN, Mahmudi, dalam puncak peringatan HUT SGN ketiga.
"Dalam 100 hari ini kami memiliki inisiatif strategi, dimana bahan baku tebu lebih 70 persen disupport oleh petani, oleh karena itu program besar adalah penguatan tebu rakyat", kata Mahmudi.
Menurutnya program tersebut menjadi strategi untuk membenahi ekosistem gula yang nantinya akan memperkuat posisi tebu rakyat. Program akan diluncurkan dalam beberapa hari ke depan.
"Upaya penguatan tebu rakyat juga akan didukung program Kemenko melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Kluster. KUR skema ini adalah yang pertama di industri pangan dan perkebunan tebu, termasuk perdana juga di SGN," ungkap Mahmudi.
KUR Khusus dipilih karena selama ini petani tebu mengalami kendala tidak bisa mengakses pendanaan modal kerja ketika plafon sudah maksimal. Skema KUR Khusus di sektor produksi tidak dibatasi dengan total akumulasi plafon KUR Khusus, sehingga dapat mengakses KUR berulang dengan suku bunga enam persen dan
tidak dikenakan suku bunga naik berjenjang.
Diharapkan skema KUR Khusus tersebut menjadi solusi pendanaan bagi kluster petani tebu. Selain melalui skema KUR Khusus SGN juga bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pendanaan petani tebu melalui skema PUMK (Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil) paket benih dan pupuk.
"Selain solusi pendanaan petani, SGN juga menyiapkan ekosistem digital untuk monitoring proses teknis budi daya tanaman akses saprodi, pupuk, finansial, hingga learning center bagi petani", kata Mahmudi menambahkan.
Hingga saat ini pabrik gula di bawah koordinasi anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan ini telah menggiling lebih dari 7 juta ton tebu atau setengah dari target tahun ini sebesar 13,5 juta ton tebu. Adapun gula produksi sebesar 488 ribu ton, naik dari 467 ribu ton tahun lalu di hari giling yang sama.
“Alhamdulillah hari ini PG kita sudah menggiling lebih dari 7 juta ton tebu, tekad kita walaupun terjadi El Nino tapi produktivitas meningkat demikian juga dengan rendemen, capaian gula produksi, laba serta kesejahteraan karyawan turut meningkat”, kata Mahmudi dalam sambutannya dipuncak peringatan hari jadi SGN di Surabaya.
Mahmudi mengajak seluruh karyawan dan stakeholder untuk bersama-sama dengan mitra membangun industri gula yang suistanable. Industri yang memberikan dampak positif kepada negeri ini dengan meningkatkan produktivitas.
“Mari yang ada di kebun maupun pabrik gula, bersama meningkatkan produktivitas. Memenuhi kebutuhan gula konsumsi sekitar 3,3 juta ton, dengan luas kebun sebesar 500 ribu hektare secara nasional, kita hanya butuh produktivitas 8 ton per hektar untuk meraih swasembada gula konsumsi”, ujar Mahmudi.