Dia menjelaskan, perlu terus melihat dampak tingginya suku bunga SBN 10 tahun yang disepakati pada tingkat bunga sebesar 7,0 persen.
Perlu terus mewaspadai suku bunga SBN yang tinggi akan mendistorsi pasar keuangan domestik, memberikan dampak bagi sektor riil yang pada akhirnya menjadi beban bagi perekonomian nasional.
"Bersyukur bank Indonesia telah menurunkan BI Rate, dari 6,25 persen menjadi 6 persen.kebijakan ini menjadi sinyal positif kedepan kita bisa menurunkan tingkat bunga, termasuk SBN, sehingga beban bunga yang ditanggung pemerintah kedepan bisa lebih rendah," ujar dia.
Dirinya akan selalu berkomitmen untuk terus mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar minimal 20 persen dari APBN, atau sebesar Rp. 724,26 triliun, sesuai amanat konstitusi. Dirinya percaya Pemerintahan baru nantinya, akan lebih fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Anggaran pendidikan ini dapat menopang sejumlah program strategis pemerintahan baru seperti renovasi sekolah, perbaikan MCK sekolah, makelar, membangun sekolah unggulan terintegrasi sebagai bagian dari Progran Quick Win Presiden terpilih," papar dia.
Lebih lanjut Said menambahkan, persoalan buruknya kualitas gizi dan masih tingginya angka stunting harus menjadi persoalan yang harus diselesaikan segera. "Jangan sampai ini menjadi dosa kita bersama, melihat kondisi balita dan anak-anak kita, hal ini terkait dengan masa depan bangsa kita," tutur dia.
Banggar DPR RI mengapresiasi kebijakan Pemerintah kedepan untuk menjadikan peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu program unggulannya. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan melalui pemberian makan bergizi dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita, dan ibu hamil serta menyusui.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi dan nutrisi anak baik saat masih dalam kandungan, balita, dan pada usia sekolah. Pada akhirnya akan meningkatkan kualitas SDM bangsa ke depan.
Said menambahkan Banggar bersama pemerintah selama tiga bulan ini telah menyelesaikan pembahasan APBN 2025.
"Kita telah mengupayakan APBN 2025 ini menjadi jembatan transisi pemerintahan, agar Presiden terpilih bisa segera berlari kencang menjalankan program programnya, dan tidak terkendala dengan mekanisme penganggaran. Karena itu, postur anggaran telah kami sesuaikan dengan berbagai program strategis dari Presiden Prabowo Subianto kedepan," kata dia.