Selasa 24 Sep 2024 22:49 WIB

Indonesia Hadir di CAEXPO-CABIS 2024, Kukuhkan Komitmen Hubungan Dagang RI-Tiongkok

Indonesia membuka dua paviliun yang mengusung sejumlah produk unggulan.

Red: Teguh Firmansyah
Pembukaan CAEXPO-CABIS ke-21 tanggal 24-28 September 2024 di NICEC,  Nanning,  Tiongkok, Selasa (24/9/2024)
Foto:

Sementara itu di paviliun City of Charm Hall B2, Indonesia menghadirkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), BPDPKS  mempromosikan komoditas strategis kelapa sawit Indonesia.

Dirjen Mardyana  menyampaikan penghargaan kepada BPDPKS atas perannya dalam transformasi industri sawit. "Dengan dukungan BPDPKS, industri kelapa sawit Indonesia telah mengalami transformasi signifikan, terutama dalam mendorong penerapan praktik-praktik berkelanjutan yang ramah lingkungan," ujarnya.

Kehadiran industri sawit di CAEXPO-CABIS 2024 ini tidak hanya menargetkan peningkatan ekspor, tetapi juga mempromosikan “Sawit Bersih”. Maknanya, BPDPKS melakukan upaya keberlanjutan dan praktik yang bertanggung jawab di mata global. Yakni dengan  menerapkan program-program inovatif, sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan peningkatan produktivitas petani sawit.

Selain itu,  BPDPKS bersama GAPKI juga berusaha menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui sertifikasi keberlanjutan.

Kelapa sawit adalah komoditas strategis yang memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia. Pada tahun 2023, ekspor minyak kelapa sawit menyumbang sekitar 10% dari total ekspor non-migas Indonesia, dan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama.

Permintaan yang terus meningkat dari Tiongkok terhadap produk-produk berbasis kelapa sawit, mulai dari minyak goreng hingga bahan baku bioenergi, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk terus mengembangkan potensi perdagangan ini.

“Namun, kita juga harus ingat bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam mempertahankan daya saing industri ini di masa depan. Dunia semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan, dan konsumen global menuntut produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga diproduksi secara bertanggung jawab,” jelas Mardyana.

Sebagaimana diketahui, sawit sebagai komoditas yang paling produktif, menyumbang kurang lebih 42% dari total supply minyak nabati dunia. Seiring dengan permintaannya yang terus meningkat dari tahun ke tahun, pertumbuhan demand minyak nabati dunia meningkat rata-rata sebesar 8,5juta MT setiap tahunnya.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia menargetkan dapat memproduksi lebih dari 50 juta ton Minyak Sawit pada tahun 2025. Hal ini akan memberikan lebih banyak pasokan untuk industri makanan, termasuk minyak goreng dan makanan berbasis minyak sawit, serta biodiesel untuk domestik dan ekspor untuk pasar global.

“Dengan data produktivitas lahan terbaik dibandingkan minyak nabati yang lain, sawit berada di posisi terbaik untuk dapat memenuhi permintaan dunia yang semakin meningkat,” jelas Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS  Aida Fitria.

Kehadiran Wuling Indonesia

Hal uang menarik dalam CAEXPO-CABIS 2024 ini, delegasi Indonesia juga menyertakan Wuling Motors Indonesia. Menempati area ASEAN High-Tech Gallery yang berada di Hall D9,  Wuling memperkenalkan inovasi kendaraan listrik yang terus berkembang. Setelah sukses memamerkan produk andalan seperti Wuling Air EV pada CAEXPO 2022, Wuling menargetkan peningkatan ekspor kendaraan listrik ke pasar ASEAN dan China.

Wuling Indonesia juga menargetkan pencapaian lebih tinggi untuk 2024. Yakni, memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri otomotif global, khususnya kendaraan listrik.

Berdasarkan laporan sebelumnya, Wuling pada tahun 2023 berhasil meningkatkan ekspor kendaraan listriknya secara signifikan. Partisipasinya di CAEXPO-CABIS 2024 ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis lebih lanjut, sejalan dengan strategi ekspansi perusahaan di sektor kendaraan ramah lingkungan.

Mendorong Pertumbuhan bisnis

Keikutsertaan delegasi Indonesia di CAEXPO-CABIS 2024 tidak hanya menjadi ajang mempererat hubungan perdagangan, tetapi juga untuk mencapai nilai bisnis yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Pada CAEXPO 2022, Indonesia mencatatkan transaksi bisnis senilai USD 12,6 miliar.

Sedangkan di tahun 2023, delegasi Indonesia meraih potensi transaksi sebesar Rp106,45 miliar, yang terdiri dari penjualan langsung Rp1,69 miliar dan kontrak dagang Rp104,77 miliar. Produk makanan olahan menjadi yang paling laris, menyumbang sekitar 90% dari total transaksi.

Pada partisipasi tahun 2024 ini, diharapkan dapat melampaui pencapaian tahun sebelumnya.  Hal itu, sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar dan peluang bisnis baru di kawasan ASEAN dan China.

Hadir dalam pembukaan pavilun Indonesia sejumlah pejabat  pemerintah Tiongkok; diantaranya, Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Guangxi, Liu Yongmei. Selain itu, ikut mendampingi Dirjen Mardyana, sejumlah pejabat pemerintah: Konsul Jendral Indonesia di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat; Staf Ahli Bidang Konektifitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid; Tenaga Ahli Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditi Berkelanjutan Indonesia, Kemenko Bidang Perekonomian, Diah Suradireja.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement