Selasa 01 Oct 2024 16:20 WIB

Boikot Produk, ''Senjata'' Baru Perangi Israel

Gerakan boikot konsumen Indonesia pada produk Israel punya gaya gedor yang dahsyat.

Red: Gita Amanda
Boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Boikot produk Israel.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Awal Agustus lalu, McDonald’s mengumumkan, penjualan mereka di seluruh dunia anjlok. McDonald’s memang merupakan salah satu merek, yang masuk dalam daftar boikot oleh The Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) movement. BDS menyuarakan untuk memboikot produk-produk yang menyatakan dukungannya terhadap Israel.

Tahun ini bahkan saham McDonald's juga dilaporkan turun 15 persen. Dilansir laman Aljazirah, penjualan di beberapa gerai McDonald's di seluruh dunia yang dioperasikan oleh pemegang lisensi mengalami penurunan tajam, dengan penjualan turun 1,3 persen di tengah sentimen konsumen yang lemah di China dan aksi boikot di Timur Tengah atas dukungan jaringan makanan cepat saji tersebut terhadap Israel.

CEO McDonald's, Chris Kempczinski, mengakui boikot yang diberlakukan di Timur Tengah dan negara Muslim telah menurunkan penjualan di kelompok negara itu. Bahkan, ini terjadi hingga 0,2 persen.

"Kami memperkirakan tidak akan ada perbaikan yang berarti dalam dampaknya sampai perang selesai," ujarnya kepada para analis dilansir laman AFP.

photo
Peserta membawa poster boikot McD saat mengikuti aksi damai Indonesia Turun Tangan Bantu Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu (21/10/2023). Aksi damai bantu Palestina kali ini diikuti oleh pelajar, santri, dan mahasiswa di Yogyakarta. Pada aksi ini mereka mengutuk kebiadaban Israel usai mengebom rumah sakit yang menewaskan 500 warga Palestina. Selain orasi juga dilakukan penggalangan dana bantuan dan ditutup dengan doa bersama bagi rakyat Palestina. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Selain McDonald’s, banyak juga merek-merek terkemuka yang masuk dalam daftar boikot. Waralaba minuman asal AS, Starbucks, dalam laporan pada awal 2023 mengalami penurunan nilai pasar sebesar Rp 184,97 triliun selama sebulan terakhir.

Pada Maret 2024, raksasa retail Alshaya Group, yang memiliki hak membuka gerai-gerai Starbucks di Timur Tengah, memutuskan memecat hingga 2.000 staf mereka di kawasan itu dan di Afrika Utara atau empat persen dari total jumlah pekerja mereka. Pemecatan itu sebagai dampak aksi boikot.

Pada Desember 2023 ZARA, salah satu merek fashion ternama, menjadi target baru boikot dari warganet. Boikot dilakukan setelah ZARA merilis foto katalog koleksi terbaru dengan konsep yang dinilai mengejek krisis kemanusiaan di Palestina. ZARA menggunakan properti berupa patung dengan anggota tubuh yang hilang dan dikelilingi reruntuhan.

Daftar produk terafiliasi Israel yang diboikot... (baca di halaman selanjutnya) 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement