“Ini menunjukkan betapa pentingnya aspek ‘penampilan’ dan ‘perawatan diri’ dalam gaya hidup mereka, khususnya yang berkaitan dengan 4S (Sugar, Skin, Sun, dan Screen), dimana 'Skin' mendapatkan perhatian yang lebih besar dibandingkan kategori lainnya." tambah Yuswohady
Hal tersebut diamini CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar. Ia mengatakan, semenjak pandemi produk-produk terkait perawatan atau skincare mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya lebih ke decorative/make up menjadi perawatan kulit. Bahkan skincare saat ini sudah menjadi kebutahan sehari-hari terutama di Gen Z.
“Artinya, kebutuhan mereka untuk merawat diri melalui produk skincare mengalami kenaikan, sehingga dampaknya pemain di industri ini pun ikut naik hingga 10x lipat, dari yang awalnya red ocean menjadi black ocean saking padatnya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Kiki.
Fenomena ini juga tercermin dari hasil riset Inventure yang mengungkap mengenai produk beauty dan personal care yang paling kecil dipangkas dan tidak prioritas dipangkas oleh Gen Z adalah parfum, produk perawatan tubuh, sunscreen dan produk perawatan rambut.
Sementara untuk produk yang prioritas dan paling besar dipangkas untuk kategori produk beauty dan personal care adalah produk perawatan kuku dan nail polish.