Pihaknya juga melaporkan nilai impor pada Oktober 2024 sebesar 21,94 miliar dolar AS dan secara kumulatif sebesar 192,82 miliar dolar AS. Kemudian nilai impor secara bulanan maupun tahunan juga naik 16,54 persen dan 17,49 persen.
Kenaikan impor ditopang atas bahan aku penolong yang memberikan kontribusi terbesar pada lonjakan impor secara bulanan dan tahunan.
Surplus pada Oktober juga ditopang oleh komoditas non migas yang meliputi bahan bakar mineral, lemak, minyak hewan atau nabati serta besi dan baja.
Kemudian neraca perdagangan komoditas migas mengalami defisit 2,31 miliar dolar AS yang disumbangkan oleh hasil minyak dan minyak mentah.
BPS juga melaporkan Indonesia membukukan surplus perdagangan barang dengan beberapa negara dan tiga terbesar di antaranya adalah dengan India sebesar 1,55 miliar dolar AS, dengan Amerika Serikat tercatat surplus 1,52 miliar dolar AS dan dengan Filipina surplus sebesar 0,8 miliar dolar AS.