Baik Rizal maupun Sarmin sepakat kebijakan penurunan harga tiket pesawat harus diimbangi dengan langkah-langkah lain agar tidak merugikan sektor penerbangan. Beberapa alternatif yang diusulkan adalah pemerintah dapat memberikan subsidi pada komponen biaya tertentu seperti bahan bakar atau biaya bandara.
Selanjutnya adalah fokus pada sektor makanan dan minuman yang lebih berdampak langsung pada peningkatan konsumsi selama libur Nataru. Ketiga, membiarkan mekanisme pasar bekerja dengan membiarkan harga tiket mengikuti aturan interval harga yang sudah ditentukan untuk menjaga keseimbangan pasar.
“Biarkan harga tiket menyesuaikan dengan kondisi pasar. Hal ini lebih efisien dan tidak mengganggu solvabilitas maskapai,” tegas Rizal.
Penurunan harga tiket pesawat memang menguntungkan konsumen secara langsung, tetapi dampaknya pada konsumsi nasional dinilai tidak signifikan. Di sisi lain, kebijakan ini dapat memberikan tekanan besar pada maskapai penerbangan dan menciptakan gangguan pasar.
Pemerinrtah disarankan untuk mengambil langkah yang lebih terukur agar kebijakan yang diambil tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi jangka panjang.