Jatuh Cinta dengan Rangga
Ketika ditanya mengapa memilih Hilux Rangga sebagai kendaraan untuk berkeliling Indonesia, Jhon menjawab tegas, "Aku gak mau lagi pusing dengan cari suku cadang."
Jhon menjelaskan, pengalamannya memakai dua mobil mereka sebelumnya, membuat mereka kapok. Alasannya selain soal kenyamanan, Toyota Hilux Rangga mudah untuk mendapatkan suku cadang dan bengkel.
"Ini merupakan kendaraan ketiga kami dalam modifikasi mobil menjadi sebuah campervan. Di kendaraan sebelumnya, kita susah sekali mencari suku cadang," kata Jhon.
Jhon pun bercerita tentang ketangguhan Toyota Hilux Rangga. Menurutnya, dengan mesin diesel dan outomatic, performa mobil yang digunakannya sangat nyaman. "Jalan tanjakan tinggi sangat mudah dilibas," kata Jhon.
Di dalam campervannya, Jhon menyempurnakan dengan tempat tidur, toilet, dan dapur mini. Sementara untuk urusan energi, mobil tersebut mendapatkan pasokan listrik dari baterai yang terisi oleh panel surya. "Jadi kami tidak lagi memikirkan biaya listrik. Baterai terisi ketika ada panas," ucap Jhon.
Di akhir obrolan, muncul pertanyaaan bagaimana mereka menyamakan misi dan visi sehingga memutuskan hidup nomaden menggunakan campervan. Jhon lantas menggunakan istilah "membakar kapal". "Selama ini masalah pasangan campervan adalah mereka masih ada tempat pulang. Karena itu, kami menjual rumah di Pontianak, sehingga kami tidak punya tempat pulang. Istilahnya kami membakar kapal," kata Jhon.
Selain itu, Jhon juga bercerita dia dan istri sepakat untuk menyelesaikan konflik rumah tangga di hari yang sama. Apalagi mereka bertemu selama 24 jam "hanya" dalam mobil. "Jadi mobil ini adalah ring tinju. Karena kami saling bergantung, kami selesaikan konflik hanya berdua saja," ucap Jhon. Kini, setelah di Surabaya, Jhon dan Riana berencana berpetualang ke Nusa Tenggara Timur.