EKBIS.CO, SHANGHAI--Menkominfo Tifatul Sembiring mengajak investor Cina untuk menanamkan modalnya dalam sejumlah proyek teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.
Ajakan ini disampaikan Tifatul dalam pertemuan pebisnis Indonesia-Cina bertajuk "Indonesia-China Business Opportunity in IT & Communication Industry Meeting", Rabu (22/9) malam waktu setempat, di Hotel Shangri-La, Shanghai, Cina.
"Pembangunan infrastruktur TIK Indonesia masih membutuhkan investor dari luar untuk membantu penyelesaian proyek-proyek," kata Tifatul dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (23/9) pagi.
Tifatul menjabarkan bahwa pasar TIK Indonesia berkembang pesat dan menjanjikan. Saat ini pengguna telepon seluler Indonesia berjumlah 178 juta. Sementara, pengguna internetnya sudah mencapa 45 juta.
Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta, yang mewakili Kemkominfo Indonesia, Ministry of Industry and Information Technology China, BUMN TIK seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, Axis, dan Cisco. Sementara dari pebisnis Cina antara lain China Telecom, China Mobile, China Unicom, Huawei, serta Asosiasi Industri Perangkat Komunikasi, Radio dan Tv Cina.
Kepada pebisnis Cina, Tifatul menawarkan sejumlah proyek seperti Proyek Palapa Ring dan Kabel Fiber optik bawah laut yang masih tersisa 20 persen lagi di wilayah Indonesia Timur. "Indonesia juga ingin mengembangkan dunia penyiaran, telekomunikasi, dan internet. Meningkatkan edukasi TIK, aplikasi TIK di bidang pemerintahan, kesehatan, dan bisnis," katanya.
Beberapa pengusaha Cina mendapatkan kesempatan waktu untuk berbicang-bincang langsung dengan Menkominfo. Pertemuan juga dikemas menarik dengan menampilkan suguhan atraksi tradisional China seperti musik kecapi, akrobatik anak-anak, dan atraksi beduk.