EKBIS.CO, JAKARTA--Baru dua bulan memegang izin operasi, PT Jaya Proteksi Takaful terus melebarkan sayap usahanya. Baru-baru ini, anak perusahaan PT Asuransi Jaya Proteksi (AJP) yang bergerak di bisnis asuransi syariah tersebut menerima pengesahan dari Kementerian Keuangan atas tiga produk baru mereka.
Ketiga produk baru itu adalah Asuransi Property, Personal Accident (PA), and Contractor’s Plant and Machinery (CPM). "Jadi sekarang sudah jual empat produk termasuk asuransi kendaraan bermotor," ujar Direktur Utama Jaya Proteksi Takaful, Yudha Pratama, kepada Republika, Ahad (17/10).
Dia melanjutkan, untuk tahun ini, Jaya Proteksi Takaful menargetkan realisasi kontribusi (premi) sebesar Rp 60 miliar yang sebagian besar masih mengandalkan transaksi asuransi kendaraan bermotor. Yudha berharap, kontribusi yang diperoleh dari tiga produk baru mereka bisa mewujudkan target perusahaan.
Sejauh ini, Jaya Proteksi Takaful sudah membukukan sekitar Rp 1 miliar kontribusi dari penjualan asuransi kendaraan bermotor. Namun dengan komitmen dan permintaan yang sudah masuk ke perusahaan, kontribusi dari asuransi kendaraan bermotor diperkirakan mencapai Rp 40 miliar sampai Rp 45 miliar pada akhir tahun 2010.
"Kemudian dari tiga produk baru ini harapannya ada kontribusi sekitar 25 persen dari target atau setara Rp 15 miliar," ujarnya.
Melihat permintaan pasar yang ada, Yudha optimistis bisa mewujudkan target kontribusi tahun 2010. Alasannya, ketiga produk yang baru mendapatkan pengesahan Kementerian Keuangan sejatinya didasari pada permintaan kepada perusahaan.
Dengan kata lain, tiga produk baru Jaya Proteksi Takaful dimintai pengesahan hanya untuk menjawab kebutuhan pasar yang sudah ada. "Sayangnya pengesahan agak terlambat, sehingga kita kehilangan beberapa potensi walaupun peluang lainnya masih terbuka," ujarnya.
Ihwal target tahun 2011, Yudha melanjutkan, perusahaan bertekad bisa meraih kontribusi mencapai Rp 150 miliar. Kecuali dari empat produk asuranis yang saat ini sudah dijual, perusahaan sedang menggodok tiga produk baru lain di bidang kargo dan proyek-proyek besar.
Ketiga produk yang rencananya lahir di awal tahun depan, kata Yudha, ditargetkan bisa melejitkan kontribusi perusahaan mencapai Rp 95 miliar. "Seperti tiga produk baru yang sekarang, tiga produk yang kita proyeksikan tahun depan sudah ada pasarnya. Kita akan mempercepat pengesahan agar tak kehilangan potensi lagi," imbuh Yudha.
Direktur Keuangan AJP, Nicolaus Prawiro, menambahkan, AJP memiliki 60 persen saham di Jaya Proteksi Takaful. Nicolaus berharap, di bawah manajemen Yudha Pratama yang pernah menjabat Head of Syariah PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, keberadaan Jaya Proteksi Takaful akan mendukung kinerja AJP tahun ini yang menargetkan pertumbuhan premi sekitar 20 persen ke angka Rp 800 miliar.