EKBIS.CO, JAKARTA--PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mecatatkan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun pada triwulan ketiga 2010. Perolehan laba ini naik 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,1 triliun.
"Kebutuhan provisi (cadangan) kita tahun 2010 lebih rendah dibandingkan 2009. Net interest income kita juga tumbuh. Jadi, itulah yang mendongkrak laba bersih kita tumbuh 20 persen," kata Presiden Direktur BCA, D.E Setijoso, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/10).
Hingga September 2010, BCA berhasil membukukan pendapatan bunga dan nonbunga Rp 15,1 triliun per September 2010. Tahun lalu 14,5 sekitar Rp 600 miliar. Dari segi provisi hal itu tidak perlu terlampau besar. BCA juga berhasil mempertahankan stabilitas pendapatan bunga dan pendapatan non bunga sebesar Rp 15,1 triliun per September 2010.
Secara keseluruhan, portofolio kredit BCA tumbuh 23,2 persen menjadi Rp 138,9 triliun per September 2010. Kedit konsumer tercatat tumbuh paling tinggi sebesar 35,2 persen atau Rp 34,4 triliun (year on year). Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) naik sebesar 43,5 persen menjadi Rp 16,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) meningkat 31,7 persen (yoy) menjadi Rp 12,9 triliun. Sedangkan kartu kredit naik 19,3 persen menjadi Rp 4,6 triliun (yoy)," kata Setijoso.
BCA juga berhasil meningkatkan pertumbuhan kredit UKM dan komersialnya sebesar 23,3 persen menjadi Rp 52,5 triliun. Sedangkan kredit korporasi mengalami pertumbuhan 17,1 persen menjadi Rp 52 triliun. Hingga per September 2010, posisi non performing loan (NPL) sebesar 0,8 persen. Dengan rasio cadangan terhadap NPL di atas 300 persen.
Untuk DPK (dana pihak ketiga) tumbuh 12,1 persen menjadi Rp 262,8 triliun (yoy). Hal ini ditopang dari pertumbuhan giro sebesar 16,3 persen menjadi Rp 60,4 triliun dan tabungan tumbuh 13,5 persen menjadi Rp 136,6 triliun. "BCA berhasil mempertahankan posisi DPK. Rekening transaksional (tabungan dan giro) berkontribusi sebesar 75 persen," ungkap Wapresdir BCA, Jahja Setiaatmadja.