EKBIS.CO, JAKARTA--Pemerintah akan menerbitkan surat utang negara (SUN) seri terakhir pada 14 Desember 2010. Jumlah target indikatif yang akan dilelang yakni sebesar Rp 2 triliun. Penerbitan tersebut guna memenuhi target pembiyaan dalam APBN P 2010. "Ya ini merupakan penerbitan SUN terakhir," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat Waluyanto, Kamis (9/12).
Menurutnya kini jumlah surat utang negara yang telah berhasil diterbitkan sekitar Rp 159 triliun. Dengan adanya tambahan sebesar Rp 2 triliun itu maka diharapkan akan proyeksi pembiayaan sebesar Rp 162 triliun dapat tercapai. "Ya, sudah full pembiayaan itu," ujar Rahmat.
Pada penerbitan nanti, pemerintah akan menerbitkan empat surat utang negara dengan nominal perunit sebesar satu juta rupiah. Seri-seri yang akan dilelang yakni SPN20111215 dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 15 Desember 2011 mendatang. Kemudian Seri FR0055 dengan tingkat bunga tetap 7,375 persen dan jatuh tempo tanggal 15 September 2016. Pembayaran kupon dilakukan pada 15 Maret dan 15 September.
Lalu Seri FR0053 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,250 persen dan jatuh tempo tanggal 15 Juli 2021. Terakhir seri FR0056 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen dan jatuh tempo 15 September 2026. Lelang dibuka pada 14 Desember 2010 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB, sedangkan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. "Settlement akan dilaksanakan pada 16 Desember 2010," tuturnya.
Seperti biasanya, selain Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pemerintah juga melibatkan 18 penjamin emisi sebagai dealer utama lelang. Yakni Citibank N.A, Deutsche Bank AG, HSBC, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, Standard Chartered Bank, JPMorgan Chase Bank NA, PT. Bahana Securities, PT. Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Securities.
Direktur SUN Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Bimantara Widyajala mengatakan target bruto penerbitan SBN 2010 mencapai Rp 178 triliun. Namun karena pembiayaan defisit dalam APBN-P 2010 sudah direvisi, dari sebelumnya 2,1 persen dari PDB menjadi 1,5 persen maka target pembiyaan pun dikurangi Rp 15,5 triliun. Sehingga menjadi Rp 162 triliun. "Kalau brutonya kan 178 triliun. Dikurangi Rp 15,5 triliun karena defisitnya turun. Sekarang target bruto Rp 162 triliun," tegasnya.