EKBIS.CO, JAKARTA- Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan nilai investasi asing, setelah negara ini diprediksi meraih "investment grade" dalam tiga hingga enam bulan mendatang.
"Dari informasi AEI, analis dan 'researcher', Indonesia akan masuk 'investment grade' tiga hingga enam bulan lagi," kata Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.
Namun, kata Airlangga, bersamaan dengan pencapaian itu, cuaca di Eropa dan AS sedang tidak mendukung sehingga dapat mengganggu arus investasi ke Indonesia.
"Dengan Indonesia masuk 'investment grade', maka para investor akan menganggap investasi di Indonesia akan bagus. Tapi, sayangnya cuaca di Eropa dan AS sedang jelek," katanya.
Meski begitu, Airlangga tetap yakin dalam waktu tak terlalu lama, atau paling tidak hingga semester pertama tahun depan Indonesia masuk "investment grade".
Sementara itu, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings pernah mengatakan akan mempertimbangkan untuk menaikkan peringkat Indonesia menjadi "investment grade" paling cepat 12 bulan ke depan karena rumitnya perhitungan.
"Kita masih mempertimbangkan untuk menaikkan Indonesia menjadi 'investment grade' kurang lebih 12-18 bulan ke depan. Itu karena 'credit rating' itu cukup rumit perhitungannya, tidak bisa hanya satu faktor saja. Ada beberapa faktor yang diperhatikan untuk Indonesia," kata Head of Sovereign Ratings Asia Pacific Fitch, Andrew Colquhoun, beberapa waktu lalu.
Faktor pertama yang diperhatikan adalah laju inflasi sampai akhir tahun. Menurut Andrew, Bank Indonesia harus bisa mengendalikan inflasi agar terus stabil.
Selain itu, infrastruktur juga harus menjadi perhatian. Nasib infrastruktur ini mengacu kepada kebijakan pemerintah yang harus segera melakukan aksi.
"Kemudian diperlukan partisipasi asing di pasar obligasi. Karena saya lihat krisis 2008 kemarin Indonesia cukup kuat menghadapinya," ujar Andrew.