Selasa 17 Jan 2012 23:05 WIB

Pemerintah Harus Konsisten Stop Impor Garam

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Ironi negara penghasil garam yang mengimpor garam.
Foto: baltyra.com
Ironi negara penghasil garam yang mengimpor garam.

EKBIS.CO, Jakarta  – Pemerintah menyatakan akan menghentikan impor garam tahun ini. Pemerintah harus konsisten dengan komitmen tersebut, jika tidak akan berdampak pada turunnya produktifitas garam nasional.

Hal itu dikatakan anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto, dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (17/1).

Leih lanjut Hermanto mengingatkan,jika pemerintah mengabaikan komitmennya, petani garam akan kecewa sehingga akan berdampak pada menurunnya produktifitas produksi garam nasional. Seharusnya, kata dia,  pemerintah mendorong peningkatan produktifiitas produksi garam baik dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi produksi.

Politisi PKS ini berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan terobosan dengan melakukan revitalisasi usaha garam yang dikelola masyarakat salah satunya dengan membenahi tambak garam.

"Revitalisasi tambak bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk garam yang dikelola masyarakat. Diharapkan program revitalisasi tambak akan mampu meningkatkan kualiats produk garam sehingga memiliki daya saing tinggi," jelas dia.

Anggota DPR Dapil Sumbar ini menegaskan, yang penting lagi adalah bagaimana target swasembada garam nasional pada tahun 2014 yang telah diluncurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara konsisten dilaksanakan melalui tiga strategi.

Pertama, intensifikasi yang dilakukan melalui rehabilitasi prasarana (sewa tambak, pembuatan/perbaikan saluran tambak, pembuatan/perbaikan tanggul, pembuatan/perbaikan gudang, pemadatan tanah dan meja jemur) dan sarana (pompa, kincir angin, gerobak sorong, timbangan, bahan aditif dan peralatan tambak lainnya) usaha garam rakyat.

Kedua, revitalisasi yang dilakukan melalui penyediaan prasarana dan sarana usaha garam rakyat. Ketiga, melakukan inovasi teknologi.

“Seharusnya dengan tingginya kebutuhan garam nasional yang mencapai 3 juta ton baik untuk kebutuhan konsumsi maupun industri, menjadi peluang bagi pemerintah mengenjot produksi garam nasional yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Momentum ini seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil produksi garam nasional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi produksi. Bukan sebaliknya,"pungkas Hermanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement