EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tak yakin kuota BBM bersubsidi yang sudah ditambah hingga 44,04 juta kilo liter (kl) cukup hingga akhir tahun. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, lembaga itu memproyeksi BBM bersubsidi yang dianggarkan tetap akan kurang.
"Berdasarkan data tren konsumsi, diperkirakan realisasi volume BBM jenis tertentu (BBM bersubsidi) ini akan mencapai 45,373 juta kl," ujar Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Someng, di hadapan dewan, Rabu (24/10).
Ia mengatakan, bakal ada kenaikan permintaan hingga tiga persen dari target pemerintah. Untuk premium, pihaknya memprediksi realisasi volume BBM ini akan mencapai 28,196 juta kl atau naik 1,3 persen. Namun kenaikan paling besar terjadi di solar dengan perkiraan realisasi mencapai 16,041 juta kl atau naik 6,9 persen.
Andy mengungkapkan, hanya minyak tanah (kerosene) saja yang konsumsinya bisa ditekan. Minyak tanah diprediksi hanya akan dikonsumsi hingga 1,136 juta kl atau turun 5,3 persen dari perhitungan semula.
Selama Januari hingga September 2012 saja, BPH Migas mencatat sedikitnya sudah ada 32,9 juta kilo liter (kl) atau 75 persen BBM yang disalurkan dari total kuota BBM bersubidi sebesar 44,04 juta kl.
"Rata-rata realisasi BBM bersubsidi per bulan sebesar 3,656 juta kl atau 99,62 persen dari rata-rata penyaluran kuota sebesar 3,670 juta kl per bulan," kata Andy.
Sebelumnya, September lalu, pemerintah dan DPR meningkatkan volume kuota BBM bersubsidi dari semula 40 juta kl menjadi 44,04 juta kl.