EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan perkiraan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar 1,65 persen patut disyukuri. Mengingat nilainya lebih rendah dari negara lain.
"Defisit APBN 2013 sebesar 1,65 persen itu harus kita syukuri karena Amerika dan Jepang saja defisitnya di atas angka delapan persen," kata Menkeu di Jakarta, Rabu (31/10).
Menkeu juga menambahkan, defisit APBN 2013 itu bisa dikatakan turun dibandingkan perkiraan realisasi defisit APBN-P 2012 sebesar 2,3 persen. "Saat negara lain defisitnya di atas angka delapan persen atau malah mendekati sepuluh, kita justru bisa tetap jaga defisit agar turun," katanya.
Angka 1,65 persen itu didapat dari perhitungan pendapatan negara yang ditargetkan mencapai Rp 1.529 triliun yang terdiri dari penerimaan dalam negeri dan hibah. Sementara itu, total anggaran belanja negara diperkirakan mencapai Rp 1.683 triliun yang terdiri dari anggaran belanja pusat sebesar Rp1.154 triliun dan belanja daerah sebesar Rp 528 triliun.
Nilai itu, menurut Menkeu meningkat cukup jauh dibandingkan jumlah APBN tahun-tahun sebelumnya. "Sangat jauh dibandingkan APBN tahun 2005 yang hanya sekitar Rp 340 triliun," katanya.
Dengan komitmen bersama, lanjut Menkeu, Indonesia bisa terus memajukan perekonomian dalam negeri. Terutama dengan permintaan dalam negeri dan investasi yang terus menguat.