EKBIS.CO, BANGKOK -- Kementrian Pertanian Bangkok akan mencoba melobi Indonesia untuk pencabutan larangan impor buah. Mereka beniat akan melobi agar Indonesia agar mau melakukan impor, terutama durian dari Thailand.
Selain durian, eksportir Thailand juga cukup terganggu dengan alokasi impor kelengkeng dari Indonesia yang dibatasi.
Seperti dilaporkan Bangkok Post, Rabu (6/2), Menteri Pertanian Yukol Limleamthong mengatakan larangan impor ke Indonesia memukul petani Thailand. Hasil panen tahun ini diperkirakan meningkat 1,12 persen menjadi 592.500 ton. Kementerian Pertanian Thailand memerkirakan musim panen durian 2013 akan jatuh pada Mei dan Juni.
Dengan peningkatan hasil panen ini, Thailand sudah membidik Cina dan Vietnam sebagai negara tujuan ekspor. Yukol menyayangkan pengaturan impor buah-buahan yang dilakukan Indonesia karena akan mengurangi pangsa ekspor mereka.
Apalagi nilai ekspor ke Indonesia cukup besar. Khusus ekspor durian ke Indonesia, Thailand bisa mengantongi nilai penjualan hingga 600 juta Baht.
Selama enam bulan hingga Juni, pemerintah Indonesia mengatur impor 13 jenis buah. Antara lain, kelengkeng, anggur, kubis, wortel, cabai, nanas, nelon, pisang, pepaya, durian, bunga krisan, bunga anggrek dan bunga helitonia.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan dan Menteri Pertanian Suswono menegaskan tidak ada larangan impor. Pemerintah Indonesia, hanya mengatur volume buah impor yang masuk agar tidak mengganggu petani.
Diharapkan, para petani lokal bisa mendapatkan hasil panen yang cukup baik jika volume dan waku impor diatur. Pengaturan impor buah tertuang dalam peraturan menteri pertanian (permentan) Nomor 60/2012.