EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan pasar farmasi di Indonesia pada 2012 ikut terpengaruh melemahnya ekonomi global. Hasilnya, pertumbuhan pasar farmasi hanya tumbuh single digit.
Direktur Kesehatan Masyarakat PT Merck Tbk, Nils Moen, mengatakan, permintaan produk farmasi tahun lalu lemah. Hal itu membuat penjualan perusahaan farmasi anjlok dari 2011.
"Permintaan pasar pada produk farmasi lemah, itu terlihat dari pertumbuhan pasar yang hanya mencapai single digit," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/3).
Turunnya permintaan produk farmasi membuat penjualan PT Merck ikut merosot. Divisi kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab untuk produksi, pemasaran, dan distribusi obat-obatan bebas mencatat penurunan penjualan dari Rp 180 miliar pada 2011 menjadi Rp 166 miliar pada 2012.
Penurunan penjualan juga dicatat divisi pemasaran obat dengan resep dokter. Divisi tersebut mencatat penjualan Rp 405 miliar pada 2012, turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 419 miliar.
Meski demikian, Merck masih optimistis pada penjualan produk farmasi pada 2013.
Direktur Keuangan Merck, Bambang Nurcahyo mengatakan pihaknya sudah menahan sebagian laba untuk menjaga dari risiko ketidakpastian tahun ini.
"Dari kolega kami, dengan aset yang ada, masih optimis untuk penjualan tahun ini," ujarnya.