EKBIS.CO, JAKARTA -- Dana Infrastruktur ASEAN (AIF) menyiapkan skema pinjaman pada paruh akhir tahun 2013 melalui program pipanisasi (pipeline) sekitar 1 miliar dolar AS. Dana tersebut yang diproyeksikan untuk tiga tahun mendatang.
"Tahun pertama AIF adalah tahun yang aktif. Apa yang telah dicapai AIF pada tahun ini adalah memberikan dasar bagi proyek mendatang dan kemajuan yang akan dicapai dalam tahun-tahun ke depan," kata Co-Chair AIF, Bambang Brodjonegoro, dalam rilis Bank Pembangunan Asia (ADB) yang diterima di Jakarta, Kamis (2/5).
Rapat yang digelar Dewan Direktur AIF berlangsung di sela-sela Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-46 yang berlangsung di Delhi, India. Dalam rapat tersebut, Dewan AIF memastikan bahwa mereka telah beroperasi secara penuh, serta membahas kemajuan dalam proyek infrastruktur seperti pemipaan, pembangunan kebijakan finansial dan kerangka manajemen risiko, serta mendukung kemitraan publik-swasta.
Selain itu, Dewan AIF juga telah menyetujui proyek pipanisasi yang perinciannya akan segera diumumkan setelah negosiasi terkait hal itu selesai. "Proyek ini telah dipilih secara seksama untuk merefleksikan prioritas AIF dan mencerminkan penekanan ADB kepada proyek yang penting dalam mencapai pengentasan kemiskinan, pertumbuhan inklusif, keberlanjutan lingkungan, dan integrasi regional," kata Direktur Kerja Sama Regional Departemen Asia Tenggara ADB, Arjun Goswami.
AIF itu sendiri terbentuk pada April 2012 di Malaysia, dan awalnya diharapkan dapat menyediakan pinjaman hingga 300 juta dolar AS per tahun. Para pemangku kepentingan meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, and ADB. Sebagai tambahan dari investasi sebesar 150 juta dolar AS, ADB juga terus menjadi rekan pembiayaan dan mengadministrasikan AIF serta menyediakan bantuan teknis.