EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Semen Baturaja menawarkan harga Rp 500-685 per lembar saham pada penawaran umum saham perdana. Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 23,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor atau setara 2,33 miliar lembar saham.
Baturaja menargetkan dana hasil initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya Rp 1,6 triliun. Dana ini akan dipakai untuk pengadaan dan pengembangan lahan, pembelian mesin dan peralatan utama, dan pembelian peralatan elektronik dan enginering.
Direktur Utama Baturaja Pamudji Rahardjo mengungkapkan perseroan membutuhkan dana minimal Rp 1 triliun pada IPO. "Dana ini untuk mendukung proyek kami hingga 2016," kata Pamudji usai due dilligence di Jakarta, Rabu (29/5).
Perseroan telah membangun cement mill untuk menambah kapasitas menjadi 750 ribu per tahun. Saat ini perseroan sedang melakukan ujicoba dan diharapkan Juni 2013 pabrik tersebut dapat berproduksi.
Tahun ini perseroan juga melakukan tender untuk pembangunan pabrik baru senilai Rp 2,65 triliun. Pembangunan pabrik yang ditarget selesai di kuartal keempat 2016 ini diharapkan dapat menambah kapasitas produksi menjadi 3,85 juta ton per tahun.
Per akhir tahun lalu produksi semen perseroan hanya 1,25 juta ton. Kapasitas produksi sendiri sudah 100 persen. Dengan adanya pabrik baru kapasitas akan menjadi 80-85 persen.
Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp 400 miliar. Tahun ini tidak banyak karena perseroan masih dalam tahap persiapan. "Tahun depan baru kami butuh lebih banyak dana, sekitar Rp 1,5 triliun," ujar Pamudji.
Direktur Utama Bahana Sekuritas Eko Yuliantoro mengungkapkan perseroan akan melakukan roadshow ke seluruh Indonesia dan beberapa negara tetangga. Rencananya roadshow akan dilakukan di Singapura dan Hong Kong.
Penawaran awal akan dilaksanakan mulai 29 Mei 2013 hingga 7 Juni 2013. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan diperoleh pada 18 Juni sehingga 28 Juni perseroan bisa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta.