EKBIS.CO, JAKARTA -- Maskapai penerbangan Merpati Airlines merekrut beberapa pramugari dari Korea Selatan dan Jepang sebagai upaya meningkatkan jumlah wisatawan dari sejumlah negara di kawasan Asia Timur tersebut.
"Selain siap melayani masyarakat Indonesia yang menjadi penumpang Merpati, para pramugari (dari Korsel-Jepang) itu juga siap menarik pelaku bisnis dan wisatawan asal negaranya masing masing untuk menggunakan Merpati sekaligus mengunjungi obyek-obyek wisata Nusantara," kata VP Corporate Secretary Merpati Herry Saptanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (5/6).
Menurut Herry, saat ini wisatawan dari dua negara tersebut lebih banyak berkunjung ke Bali dan Jakarta. Namun, lanjutnya, Merpati mengajak wisatawan Asia Timur untuk mengunjungi objek wisata di Lombok (Nusa Tenggara Barat), Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Raja Ampat (Papua), dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara).
"Untuk itulah kami merekrut para pramugari asal Korsel dan Jepang. Jika banyak pramugari asal Korsel dan Jepang, bukan tidak mustahil warga Jepang dan Korea itu selain menggunakan Merpati juga mengunjungi obyek wisata yang dilalui Merpati," tuturnya.
Herry menjelaskan, pramugari asal Korsel dan Jepang tersebut akan menjadi salah satu duta sekaligus jembatan Merpati dan daerah-daerah wisata Indonesia Timur dengan kalangan pelaku pariwisata dan biro perjalanan serta komunitas masyarakat Korsel dan Jepang baik yang ada di Indonesia maupun di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Nantinya, ujar dia, para pramugari itu juga dapat menjelaskan sekaligus mempromosikan keindahan berbagai obyek wisata Indonesia.
Ia mengungkapkan pramugari asal Korea dan Jepang yang sudah siap melayani para penumpang Merpati saat ini terdiri dari 15 orang. Mereka direkrut langsung dari negaranya masing masing melalui jasa perekrutan tenaga profesional. Selain berbahasa Inggris, para pramugari tersebut rata rata berpendidikan sarjana dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia.
Selanjutnya, melalui proses perekrutan yang ketat, para pramugari yang terpilih tersebut mengikuti 'ground training' atau pelatihan di darat selama empat bulan. Setelah lulus, mereka mengikuti pelatihan di udara selama dua bulan. Setelah lulus, para pramugari tersebut diharuskan mengikuti pengujian kecakapan dan ketrampilan sebagai pramugari di udara oleh Direktorat Keselamatan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan selama satu bulan.
"Selain kemampuan bahasa Inggris yang baik, tentu saja karena mereka bekerja di Merpati, perusahaan penerbangan nasional, mereka semua harus juga pandai berbahasa Indonesia. Sebagian besar dari mereka sudah lancar dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia," tambah Herry.
Menurut Herry, untuk tahap awal, para pramugari asal Korea Selatan dan Jepang itu akan ditempatkan di pesawat MA-60 yang melayani rute penerbangan seperti Denpasar-Mataram dan
Denpasar-Kupang.