EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Persero Semen Baturaja Tbk (SMBR) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (Jumat, 28/6). Di hari pertama melantai di BEI, saham SMBR dibuka naik persen 5,36 persen menjadi Rp 590 dari harga perdana Rp 560 per lembar saham.
Saham SMBR sempat menyentuh level tertinggi ke posisi Rp 700 per lembar saham. Saham SMBR ditransaksikan sebanyak 574 kali dengan volume perdagangan sebanyak 59 ribu lembar saham senilai Rp 20 miliar.
Direktur Utama Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo mengatakan pencatatan perdana saham perseroan saat ini merupakan wujud komitmen untuk menjadi sebuah perusahaan publik di bursa untuk bisa semakin tumbuh dari sisi kinerja dan tata kelola perusahaan (GCG). Ia mengemukakan hasil dana dari IPO sebesar Rp1,3 triliun rencananya akan digunakan untuk investasi pabrik Baturaja II untuk menaikkan kapasitas pabrik. "Hasil IPO akan digunakan untuk investasi pabrik Baturaja II, posisinya di sebelah pabrik yang ada sekarang sudah ada," kata dia.
Ia menambahkan sekitar 70 persen akan dialokasikan untuk pembelian mesin dan peralatan utama, sekitar 25 persen akan digunakan untuk pengadaan dan pengembangan lahan, dan sisanya sekitar lima persen untuk investasi peralatan elektronik, otomasi serta biaya desain dan rekayasa.
Direktur Penilaian Perusahan BEI, Hoesen menilai kenaikan harga saham SMBR saat pencatatan perdana di BEI menunjukkan optimisme investor terhadap badan usaha milik negara (BUMN). "Masuknya BUMN diharapkan menambah optimisme positif bagi investor. Bukan hanya itu, perusahaan lainnya juga diharapkan ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan industri pasar modal domestik," ujarnya.
Ia mengatakan pengembangan infrastruktur di dalam negeri menambah sentimen positif bagi investor untuk mengakumulasi saham perusahaan pendukung infrastruktur. Pada 2013 ini, PT Semen Baturaja menjadi satu-satunya BUMN yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) atau melantai di bursa. Saat ini total BUMN yang tercatat sahamnya di BEI baru sebanyak 20 perusahaan.