Ahad 11 Aug 2013 00:00 WIB

Muamalat Perkirakan IPO pada September

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan Bank Muamalat, Jakarta, Kamis (8/11).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan Bank Muamalat, Jakarta, Kamis (8/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Tbk memproyeksikan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir triwulan ketiga atau awal triwulan keempat 2013.

Sekretaris Perusahaan Meitra N Sari mengungkapkan saat ini perseroan masih menunggu kondisi pasar stabil setelah diguncang di sepanjang triwulan kedua."Pasar masih sangat volatile. Mungkin kami tunda sampai September atau Oktober," kata Meitra kepada Republika, belum lama ini.

Perseroan telah melakukan konsultasi dengan pemegang saham dan penjamin pelaksana emisi. Seluruhnya setuju untuk menunda pencatatan sampai kondisi pasar modal membaik.

Meitra melihat ada perusahaan yang melantai di bursa meskipun pasar sedang bergejolak. Hasilnya, perusahaan tersebut mengurangi porsi pelepasan sahamnya atau nilai sahamnya terkoreksi.

"Muamalat tidak mengharapkan seperti itu," kata dia. Dengan mengundur waktu pencatatan saham, maka Bank Muamalat terpaksa mengubah buku laporan keuangan Juni 2013.

Tadinya jika melakukan initial public offering (IPO) pada semester pertama, perseroan menggunakan buku laporan Desember 2013.Sejauh ini perseroan masih belum mengoreksi jumlah saham yang dilepas, yaitu di atas 20 persen.

Jumlah ini sesuai dengan yang disarankan BEI.Selain untuk ekspansi pembiayaan dan jaringan, Meitra menyebutkan dana hasil IPO akan dipakai untuk meningkatkan modal inti perseroan. IPO diharapkan dapat menambah dana perseroan sekitar Rp 2,5 triliun.

Dengan tambahan dana tersebut Bank Muamalat akan masuk ke bank umum kelompok usaha (BUKU) III, yaitu bank dengan modal inti di atas Rp 5 triliun.Direktur Keuangan Muamalat Hendiarto mengatakan saat ini modal inti perseroan sudah lebih dari Rp 2,5 triliun.

Sehingga jika dana hasil IPO diperoleh sesuai perkiraan, maka Muamalat akan menjadi salah satu bank yang berada di BUKU III.Sebelumnya diberitakan Bank Muamalat melepas 407.090.795 lembar saham lama seri B dengan nominal Rp 100.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V kepada pemegang saham sejumlah 3.249.136.013 saham Seri B baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) namun belum memperdagangkan sahamnya di BEI.

Sejak 2009 aset Bank Muamalat telah berganda dari Rp 16 triliun menjadi Rp 44,9 triliun di akhir 2012. Pertumbuhan laba sebelum sebelum pajak juga tercatat tumbuh dari Rp 65 miliar menjadi Rp 522 miliar.

Kualitas aset meningkat dengan turunnya rasio pembiayaan bermasalah dari 4,73 persen di akhir 2009 menjadi 2,09 di akhir 2012.Hingga akhir 2012 perseroan telah memiliki 44 kantor cabang dan 30 unit mobile branch.

Perseroan juga telah mengoperasikan satu kantor cabang di luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur dan menjadi satu-satunya kantor berstatus cabang penuh yang dioperasikan bank asal Indonesia di Malaysia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement