EKBIS.CO, SAN FRANCISCO -- Twitter melalui sebuah kicauannya pada Kamis (12/9) waktu setempat mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk penawaran saham ke publik. "Kami telah secara rahasia mengajukan S-1 ke SEC (badan pengawas pasar modal AS) untuk rencana IPO (initial public offering). Kicauan ini bukan merupakan suatu penawaran dari setiap penjualan sekuritas," kata manajemen Twitter dalam kicauannya.
Pembicaraan penawaran umum perdana saham Twitter telah beredar selama beberapa waktu, dan Wall Street Journal memperkirakan perusahaan yang didirikan pada 2006 bernilai sekitar 10 miliar dolar AS. Twitter telah menjadi salah satu yang paling cepat berkembang dan layanan media sosial paling berpengaruh, digunakan secara luas oleh selebriti, jurnalis, politisi dan lain-lain.
Perusahaan pada awal tahun ini mengatakan pihaknya memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif, meskipun beberapa analis mengatakan angka ini jauh lebih tinggi. Twitter pekan ini mengatakan pihaknya bergerak lebih dalam ke dalam periklanan mobile dengan membeli MoPub, sebuah startup yang berfokus pada bursa iklan mobile.
Menurut situs berita teknologi TechCrunch, akuisisi yang diumumkan Senin (9/9) malam itu diperkirakan senilai 350 juta dolar AS. Jaringan sosial yang berkembang pesat ini diperkirakan memperoleh 582,8 juta dolar AS secara global dalam penerimaan iklan tahun ini dan hampir satu miliar dolar AS pada tahun depan, menurut periset industri eMarketer.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu mengambil keuntungan dari aturan yang diadopsi oleh badan pengawas pasar modal AS (Securities and Exchange Commission/SEC) pada tahun lalu yang memungkinkan perusahaan-perusahaan emerging growth dengan pendapatan kurang dari satu miliar dolar AS untuk menjaga rincian keuangan rahasia sampai mereka mendekati untuk IPO.
Sebuah analisis oleh situs Statistic Brain mengatakan Twitter memiliki sekitar 554 juta aktif, pengguna terdaftar dan bertambah 135 ribu setiap hari. Dalam sebuah tanda semakin pentingnya Twitter, kicauan-kicauan telah dianalisis untuk mengukur keuntungan kota-kota dan negara-negara, dan beberapa sarjana mengklaim Twitter merupakan faktor penting dalam pemberontakan seperti Arab Spring. Twitter juga digunakan untuk mengukur popularitas acara TV, dan digunakan oleh beberapa program untuk umpan balik instan.
Setahun yang lalu, CEO Dick Costolo mengatakan waktunya belum matang untuk Twitter melakukan IPO tetapi mengindikasikan Twitter akan tetap independen. Beberapa kekhawatiran atas perusahaan media sosial telah memudar, karena Facebook yang sahamnya kehilangan 50 persen setelah IPO pada Mei 2012, mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam beberapa hari terakhir.
Saham Facebook mengawali debutnya di 38 dolar AS, dan mendekam selama berbulan-bulan sebelum pulih kembali tahun ini. Facebook mencapai rekor di atas 45 dolar AS pekan ini, dan ditutup pada Kamis (12/9) kemarin di posisi 44,75 dolar AS.