Jumat 22 Nov 2013 16:05 WIB

PHE ONWJ Optimistis Produksi Lampaui Target APBN

Red: Nidia Zuraya
produksi minyak Indonesia
produksi minyak Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) optimistis produksi minyak mentah dan kondensat melampaui target APBN Perubahan 2013. Dirut PHE ONWJ Kunto Wibisono di Jakarta, Jumat (22/11) mengatakan, saat ini, produksi minyak mencapai 40 ribu barel per hari. "Kami optimis rata-rata produksi selama 2013 bisa di antara 39 ribu-40 ribu barel per hari atau melampaui target APBN," katanya.

Sesuai APBN Perubahan 2013, produksi minyak ONWJ ditargetkan 38.083 barel per hari. Sementara, target produksi sesuai program kerja dan anggaran (work program and budget/WP&P) 2013 adalah 38 ribu barel per hari.

Kunto menambahkan, produksi ONWJ didukung proyek pengangkatan anjungan L yang lebih cepat lima hari dari rencana. PHE ONWJ mengangkat tiga anjungan L dan dua fasilitas lainnya secara bersama-sama setinggi empat meter dalam dua tahap dengan biaya 123 juta dolar AS. "Di tambah lagi, tidak ada hal-hal di luar skenario yang direncanakan," ujarnya.

Untuk APBN 2014, produksi minyak ONWJ ditargetkan sebesar 39.400 barel per hari. Menurut Kunto, pihaknya juga optimis melampaui target tersebut. "Tahun depan, kami punya lapangan Z yang produksi," ujarnya.

Ia mengatakan, realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) memang hanya 90-95 persen dari rencana. "Namun, kami estimasikan capex bisa memenuhi target, karena ada proyek berjalan seperti pengeboran dan penggantian pipa bawah laut sampai Desember ini," katanya.

Sementara, belanja operasi (operation expenditur) sudah mencapai 100 persen dari target. ONWJ yang wilayah produksinya membentang dari Kepulauan Seribu hingga laut utara Cirebon itu merupakan kontraktor dengan produksi minyak terbesar ke empat nasional dan menyumbang 20-25 persen ke PT Pertamina (Persero).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement