EKBIS.CO, NUSA DUA -- Wakil Menteri Keuangan II Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meyakini Indonesia dapat terhindar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Salah satu indikasinya adalah keberadaan Indonesia di dalam kelompok negara berpendapatan menengah dengan pendapatan 5.170 dolar AS per kapita (standar harga internasional, PPP 1990). "Dengan melihat potensi yang dimiliki, ada peluang besar bagi Indonesia terhindar dari middle income trap," ujar Bambang.
Bambang menyampaikannya dalam seminar internasional bertajuk 'Avoiding the Middle Income Trap: Lesson Learnt and Strategies for Indonesia to Grow Equitably and Sustainably 'di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/12). Keyakinan Bambang juga seiring dengan laporan McKinsey yang memperkirakan Indonesia akan masuk ke dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia dalam 15-20 tahun mendatang.
Saat ini, Indonesia berada di posisi ke 16 di antara negara-negara yang disurvei oleh lembaga tersebut. Berdasarkan keterangan dari Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, middle income trap adalah suatu kondisi perekonomian tatkala suatu negara yang sudah berhasil masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah (middle income countries), namun mengalami stagnasi dalam jangka waktu cukup lama dan tidak berhasil naik ke dalam kelompok negara berpendapatan tinggi. Merujuk pada standar internasional, durasi waktu suatu negara dinilai terjebak dalam middle income trap adalah sekitar 42 tahun.
Pelaksana Tugas Kepala BKF Andin Hadiyanto menjelaskan, pembagian negara berpendapatan menengah terdiri dari lower middle income countries dan upper middle income countries. Untuk lower middle income, rentang pendapatannya 2.000 sampai 7.250 dolar AS per kapita, sedangkan untuk upper middle income, rentang pendapatannya 7.250-11.750 dolar AS per kapita. "Kalau di atas itu, masuk ke dalam high income countries," kata Andin.
Menurut Andin, Indonesia dengan pendapatan per kapita 4.270 dolar AS termasuk ke dalam lower middle income countries. Andin menjelaskan durasi waktu 42 tahun itu terdiri dari 28 tahun waktu untuk naik ke upper middle income countries dan 14 tahun waktu untuk naik ke high income countries.
Sebagai gambaran, pendapatan per kapita Indonesia berada pada posisi 1.177 dolar pada 1999. Jumlah tersebut melonjak jadi 2.299 dolar AS per kapita pada 2000 dan tahun lalu besarannya mencapai 3.592 dolar AS per kapita.