EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pangsa pasar perbankan syariah akan mencapai 5,25-6,25 persen dalam peta perbankan nasional pada akhir 2014 dengan tiga skenario pertumbuhan.
"Kami memperkirakan pasar perbankan syariah 5,25-6,25 persen berdasarkan tiga skenario pertumbuhan, skenario pesimis, moderat dan optimis," kata Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah BI Edy Setiadi saat jumpa pers di Jakarta, Senin (16/12).
Edy menjelaskan untuk skenario pesimis, tekanan ekonomi khususnya pengaruh eksternal yaitu defisit transaksi perdagangan dan nilai tukar masih menghambat kinerja sektor riil. Untuk skenario tersebut, lanjutnya, diperkirakan total aset perbankan syariah sebesar Rp 255,2 triliun dan total dana pihak ketiga (DPK) Rp 209,66 triliun serta total pembiayaan Rp 216,72 triliun.
"Sedangkan skenario moderat, sumber dana lain seperti dana haji, private placement dan lainnya dapat dimanfaatkan oleh perbankan syariah, selain itu GRES (Gerakan Ekonomi Syariah) juga efektif untuk meningkatkan sumber dan pemanfaatan dana," ujar Edy
Sementara dengan skenario moderat, total aset diperkirakan sebesar Rp283,57 triliun dan total DPK Rp 220,69 triliun serta total pembiayaan Rp 228,13 triliun. Sementara itu untuk skenario optimis, menurut Edy dapat tercapai apabila kinerja sektor riil dapat segera pulih di 2014, perbankan syariah mampu memanfaatkan sumber dana lain, efektifnya GRES dalam meningkatkan sumber dan pemanfaatan dana.
"Selain itu, skenario optimis juga dapat terealisasi apabila ada interkoneksi dan menguatnya dukungan bank induk atau grup, serta realisasi bank BUMN Syariah," kata Edy.
Untuk skenario optimis, diperkirakan total aset mencapai Rp 311,92 triliun dan total DPK Rp 232,82 triliunn serta total pembiayaan Rp 239,54 triliun.
Data BI menyebutkan pangsa pasar perbankan syariah dalam peta perbankan nasional mencapai sekitar 4,8 persen per Oktober 2013 dengan jumlah rekening di perbankan syariah mencapai sekitar 12 juta rekening atau 9,2 persen dari total rekening perbankan nasional serta jumlah jaringan kantor mencapai 2.925 kantor.