EKBIS.CO, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja selama Januari-Desember 2013 telah merealisasikan penyaluran pupuk urea bersubsidi sektor pangan sekitar satu juta ton atau mencapai 98 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Bahan uata penyubur tanaman bersubsidi ini disebar di sembilan provinsi.
Menurut Direktur utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Musthofa, PT Pusri memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan pupuk urea bersubsidi petani di sembilan provinsi yakni meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyaluran pupuk urea sektor pangan itu dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan disesuaikan dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani sehingga manfaat pupuk untuk meningkatkan hasil produksi pertanian bisa maksimal. Pengawasan penyaluran pupuk urea sektor pangan tersebut dilakukan secara ketat sesuai dengan RDKK petani untuk menghindari terjadinya penyimpangan pupuk bersubsidi. "Serta menjamin ketersediaan pupuk bagi petani pada setiap musim tanam, katanya seusai acara peringatan HUT ke-54 perusahaan pupuk itu di Palembang, Selasa (24/12).
Menurut dia, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan negara kepada PT Pusri untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani sektor pangan di sembilan provinsi tersebut, pihaknya telah menyiapkan stok hingga tingkat kabupaten atau sentra produksi pertanian. Berdasarkan data, sekarang ini stok pupuk urea di gudang sentra produksi pertanian yang ada di seluruh wilayah kerja PT Pusri mencapai 100 ribu ton lebih. Dengan kondisi stok pupuk urea yang tersedia cukup banyak hingga tingkat sentra produksi pertanian itu, pihaknya optimsitis dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani pada 2014 sesuai dengan jumlah kebutuhan atau RDKK petani.
Sementara Manajer Hubungan Masyarakat PT Sulfa Ganie mengatakan, kebutuhan pupuk urea petani selama 2013 ini dapat dipenuhi dengan baik sesuai dengan RDKK atau target PSO pupuk urea yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Pertanian karena seluruh pabrik berjalan dengan baik. Keempat pabrik yang dimiliki PT Pusri di Palembang hingga 24 Desember 2013 atau pada hari ulang tahun perusahaan mencapai 1,9 juta ton atau mencapai 97 persen dari target yang ditetapkan.
Realisasi produksi keempat pabrik tersebut cukup baik, mengingat seluruh pabrik tersebut kondisinya sudah tua.Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik 1B yang dibangun pada tahun 1994, sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik Pusri 2 dibangun sejak 1974, kata Sulfa.