Selasa 04 Mar 2014 19:27 WIB

Pertamina Sanggup Garap Ciremai, Mengapa Chevron yang Menang?

Rep: aldian wahyu ramadhan/ Red: Taufik Rachman
A Chevron gas station sign is seen in Del Mar, California, April 25, 2013. Attorney General's Office detains Indonesian general manager of Chevron, Bakhtiar Abdul Fatah, who is suspected involved in corruption case. (illustration)
Foto: Reuters/Mike Blake
A Chevron gas station sign is seen in Del Mar, California, April 25, 2013. Attorney General's Office detains Indonesian general manager of Chevron, Bakhtiar Abdul Fatah, who is suspected involved in corruption case. (illustration)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dinilai mampu untuk menguasai aktivitas eksplorasi panas bumi di Indonesia. Syaratnya, pemerintah harus berkomitmen serius untuk mendukung Pertamina dan perusahaan nasional lainnya secara nyata.

Pengamat Energi Komaidi Notonegoro mengatakan, Pertamina hanya terkendala masalah dana yang disebabkan tak adanya dukungan pemerintah. Pasalnya, tidak seperti negara-negara lain semisal Malaysia yang menganakemaskan Petronas sebagai perusahaan migas nasional.

Komaidi melukiskan, di Malaysia, pendapatan yang dihasilkan Petronas diputar untuk berinvestasi kembali untuk mengembangkan bisnis. Sedangkan di Indonesia, keuntungan Pertamina dimasukkan sebagai pendapatan negara.

Sebelumnya, Chevron memenangi tender wilayah kuasa pertambangan (WKP) di Gunung Ceremai. Komaidi menilai, Pertamina mampu dan sanggup untuk mengelola lahan tersebut.

Pemerintah, kata dia, seharusnya memberikan potongan dividen kepada Pertamina. ''Dari seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 50 persen dividen untuk negara berasal dari Pertamina,'' kata dia kepada Republika, Selasa (4/3) sore.

Menurut Komaidi, aktivitas eksplorasi panas bumi Pertamina sudah teruji di Kamojang. Artinya, sebagai ujung tombak negara di sektor energi sudah saatnya pemerintah memberikan keleluasaan gerak kepada Pertamina.

Salah satunya, lanjut dia, dengan memberikan potongan dividen lebih besar untuk Pertamina. Nantinya, dana tersebut bisa untuk melakukan aktivitas di sektor energi yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement